Shambala Devi, Wanita India Pemberontak, 20 Tinggal di Hutan

Shambala Devi, Wanita India Pemberontak, 20 Tinggal di Hutan

Shambala Devi.--

BACA JUGA:Beberapa Jam Gencatan Senjata Tercapai, India-Pakistan Saling Tuding Pelanggaran

Ia percaya banyak komunitas adat menganggap Maois sebagai penyelamat mereka, dan di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, ia mengklaim mereka mendistribusikan kembali lahan hutan secara adil serta membantu masyarakat mendapatkan akses air dan layanan kesehatan. Klaim itu rupanya didukung oleh beberapa penduduk desa.

Cerita WNI korban sindikat perdagangan orang di Myanmar diduga 'disekap, disiksa dan dimintai tebusan ratusan juta Rupiah' Mengapa berulang dan bagaimana upaya membebaskannya?

Kesaksian perempuan Indonesia jadi korban kekerasan seksual di pusat judi online Kamboja

'Operasi senyap' di balik pemulangan lebih dari 500 WNI terduga korban penipuan online di Myanmar

Tuntutan fisik dan mental akibat perang gerilya merupakan hal baru bagi Devi

Dia belum pernah berbicara dengan laki-laki di depan umum sebelumnya, jadi ia harus belajar bagaimana cara memimpin dan memerintah.

BACA JUGA:Saling Serang, Pakistan Tembak Jatuh 5 Jet Tempur India

Mengambil air setiap hari juga menjadi tanggung jawab para perempuan, yang menurutnya sulit secara fisik. Sebab kamp-kamp didirikan jauh dari sumber air, dan sering menjadi tempat bagi pasukan keamanan melakukan pencarian.

Peleton-peleton kelompok Maois kerap berpindah-pindah, menjelajahi hutan dan medan berbatu. Tak ada waktu untuk masalah-masalah seperti nyeri haid.

Namun, ia juga bercerita tentang arti "pembebasan" menurut versinya sendiri. Bagi Devi tergabung dalam Maois seperti pembuktian diri dan membentuk identitasnya sendiri.

"Perempuan diperlakukan seperti chappal [sandal] dalam masyarakat adat. Mereka tidak punya identitas selain menjadi istri atau ibu. Tapi, dalam organisasi Maois, kami dikenal karena apa yang telah kami capai bagi saya, itu adalah dengan menjadi seorang komandan," ucapnya.

BACA JUGA:Baku Tembak Tentara India-Pakistan di Kashmir, ini Penyebabnya

Devi mengaku dia akan dipaksa menikah dini jika tetap tinggal di desanya. Tetapi, dia bisa memilih pria yang ingin dinikahinya setelah menjadi seorang pemberontak.

Kendati begitu, seiring meningkatnya intensitas serangan di kedua belah pihak, dengan semakin banyaknya orang yang tewas akibat serangan pemberontak dan pasukan keamanan, Devi mulai mempertimbangkan kembali hidupnya.

Sumber:

Berita Terkait