Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Melakukan Gebrakan Meresahkan dan Ubah Deskripsi Profil Jadi Chief Twit

Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Melakukan Gebrakan Meresahkan dan Ubah Deskripsi Profil Jadi Chief Twit

Jadi pemilik twitter Elon Musk melakukan gebrakan meresahkan dan ubah deskripsi profil jadi chief twit. Akun Twitter Elon Musk. foto: @elonmusk/oganilir.co.--

BACA JUGA:Terjadi Lagi Pembunuhan, Kali Ini Jasad Wanita Ditemukan di dalam Tas, Celana Hitam, Kaus Kuning

Musk telah telah mengambil alih Twitter pada Jumat 28 Oktober 2022 dan menutup pembayarannya setelah keragu-raguan selama berbulan-bulan.

Setelah menyatakan diri sebagai pemilik Twitter dan memecat beberapa pejabat tingginya, Musk kini dihadapkan dengan rencana ke depannya untuk bisa membuktikan kata-katanya bahwa menjadi pemilik Twitter akan bernilai 10 kali lipat dari jumlah yang harus dia keluarkan untuk membeli platform media sosial yang telah dia olok-olok selama berbulan-bulan itu.

"Saya dan investor lain  saat ini jelas membayar lebih untuk Twitter. Namun, Twitter memiliki potensi jangka panjang yang nilainya jauh lebih besar dari yang dibayarkan," kata Musk pada bulan lalu.

Musk telah menjelaskan beberapa detail konkret tentang rencananya ke depan. Namun, pengamat menganggap apa yang disampaikannya kontradiktif.

BACA JUGA:Mendadak Pamit Tak Ada Pemasukan, Rizky Billar dan Lesti Akhirnya Resmi Membubarkan Leslar Entertainment

Musk  berjanji untuk mencegah  platform miliknya itu menjadi ruang gema untuk kebencian dan perpecahan. Ia juga menegaskan, bahwa ia tidak membeli Twitter untuk menghasilkan lebih banyak uang tetapi untuk mencoba membantu umat manusia.

Ia akan  mempertahankan kebebasan berbicara dari semua jenis, tetapi secara bersamaan ia juga telah mencapai nada yang lebih mendamaikan dengan para pemimpin global yang bertujuan untuk mengendalikan Big Tech, membuat  para aktivis khawatir.

Hanya tiga jam setelah Musk menyatakan itu,  Komisaris Eropa Thierry Breton memberi tanggapan dengan mengatakan, "Di Eropa, burung itu terbang dengan aturan kami."

Di India, regulator juga mengingatkan Musk tentang aturan hukum di negaranya terkait media sosial.

"Aturan dan undang-undang kami untuk perantara tetap sama terlepas dari siapa yang memiliki platform tersebut," kata Rajeev Chandrasekhar, menteri negara bagian untuk elektronik dan teknologi informasi India.

BACA JUGA:Ratusan Wisatawan Terdampar di Pulau Tidung Kecil Kepulauan Seribu, Ternyata Masalah Ini Penyebabnya

Jason Goldman, mantan anggota dewan Twitter, menegaskan, "selama bertahun-tahun, Twitter telah mengobarkan 'pertempuran canggih' dengan pemerintah untuk melindungi kebebasan berbicara secara online, dan pertempuran ini akan berisiko dengan Musk yang bertanggung jawab (terhadap Twitter)."

Inilah taruhan terbesar Musk.

Padahal, bulan lalu Musk dengan gagah mengatakan, "Membeli Twitter adalah percepatan untuk menciptakan X, aplikasi segalanya."

Sumber: rmol