Aktif Kembali di Twitter, Donald Trump: Terima Kasih Elon Musk: Pembenci dan Pecundang Merindukan Ku

Aktif Kembali di Twitter, Donald Trump: Terima Kasih Elon Musk: Pembenci dan Pecundang Merindukan Ku

Aktif Kembali di Twitter Donald Trump dan berterima Kasih pada Elon Musk. foto: @donaldtrump/oganilir.co--

BACA JUGA:Mengejutkan, PSSI Putuskan Percepat Gelar Kongres Luar Biasa, Ternyata Ada Surat dari 2 Klub Ini

Membeli Twitter Hal yang Mudah bagi Musk 

Bagi seorang bos Tesla Inc, mengeluarkan uang sebanyak 44 miliar dolar AS untuk membeli perusahaan Twitter mungkin bukan perkara sulit.  

Musk telah telah mengambil alih Twitter pada Jumat 28 Oktober 2022 dan menutup pembayarannya setelah keragu-raguan selama berbulan-bulan.

Ia akan  mempertahankan kebebasan berbicara dari semua jenis, tetapi secara bersamaan ia juga telah mencapai nada yang lebih mendamaikan dengan para pemimpin global yang bertujuan untuk mengendalikan Big Tech, membuat  para aktivis khawatir.

BACA JUGA:Mengejutkan, PSSI Putuskan Percepat Gelar Kongres Luar Biasa, Ternyata Ada Surat dari 2 Klub Ini

Hanya tiga jam setelah Musk menyatakan itu,  Komisaris Eropa Thierry Breton memberi tanggapan dengan mengatakan, "Di Eropa, burung itu terbang dengan aturan kami."

Di India, regulator juga mengingatkan Musk tentang aturan hukum di negaranya terkait media sosial.

"Aturan dan undang-undang kami untuk perantara tetap sama terlepas dari siapa yang memiliki platform tersebut," kata Rajeev Chandrasekhar, menteri negara bagian untuk elektronik dan teknologi informasi India.

Jason Goldman, mantan anggota dewan Twitter, menegaskan, "selama bertahun-tahun, Twitter telah mengobarkan 'pertempuran canggih' dengan pemerintah untuk melindungi kebebasan berbicara secara online, dan pertempuran ini akan berisiko dengan Musk yang bertanggung jawab (terhadap Twitter)."

Inilah taruhan terbesar Musk.

BACA JUGA:Ratusan Wisatawan Terdampar di Pulau Tidung Kecil Kepulauan Seribu, Ternyata Masalah Ini Penyebabnya

Padahal, bulan lalu Musk dengan gagah mengatakan, "Membeli Twitter adalah percepatan untuk menciptakan X, aplikasi segalanya."

Ide aplikasi segalanya, juga disebut sebagai aplikasi super, berasal dari Asia dengan perusahaan seperti WeChat, yang memungkinkan pengguna tidak hanya mengirim pesan tetapi juga melakukan pembayaran, berbelanja online, atau memanggil taksi.

Layanan all-in-one menarik bagi pengguna yang memiliki lebih sedikit pilihan di wilayah di mana Google, Facebook, dan lainnya diblokir.

Sumber: fajar/rmol