Banjir di Muratara, Rumah Bupati-Wabup Jadi Kolam Dadakan

Banjir di Muratara, Rumah Bupati-Wabup Jadi Kolam Dadakan

Banjir yang melanda Kabupaten Muratara. foto: zulkarnain/oganilir.co--

Banjir di Muratara, Rumah Bupati-Wabup Jadi Kolam Dadakan

MURATARA, oganilir.co - Pemerintah Provinsi Sumsel turun tangan membantu korban banjir di enam kecamatan, Kabupaten Muratara.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iqbal Alisyahbana menegaskan dari 17 kabupaten kota, cuma banjir di Muratara yang paling ekstrem.

"Banjir juga termonitor di sejumlah wilayah, mulai Muba, Mura, PALI, dan Muratara. Tapi dampak yang paling ekstrem terjadi di Muratara, karena 6 wilayah kecamatan terendam dan ribuan warga terisolir," kata Iqba, Jumat 12 Januari 2024 saat menyalurkan bantuan di Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. 

Kata Iqbal, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni menyampaikan bantuan melalui BPBD, Dinkes, dan Dinas Sosial. Bantuan yang diberikan berupa logistik, obat-obatan, dan petugas healing pisikolog untuk membantu warga di Muratara.

BACA JUGA:Banjir Tak Halangi Warga Muratara untuk Menghibur Diri

"Atensi besar Gubernur Sumsel untuk membantu warga di Kabupaten Muratara. Gubernur juga menyampaikan simpati mendalam dan sangat prihatin atas bencana yang terjadi di wilayah Muratara," jelasnya.

Dia menegaskan, ada bantuan 600 paket bantuan logistik dari BPBD, satu ton beras dari PT Pusri, 200 paket dari Bank SumselBabel, obat-obatan dan tenaga medis dari Dinkes Sumsel.

Sejauh ini BPBD Sumsel, belum memonitoring adanya korban jiwa yang terjadi akibat bencana banjir di sejumlah wilayah Sumsel saat ini. Namun khusus di wilayah Muratara, pihaknya sangat memerlukan bantuan khusus untuk evakuasi warga berupa perahu karet.

"Di sini banyak warga yang perlu bantuan evakuasi karena terjebak banjir, tapi untuk perahu karet masih minim. Ini jadi pertimbangan kami akan mengirimkan bantuan untuk perahu karet," tegasnya.

BACA JUGA:Percepat Pembangunan Muba, Apriyadi Banjir Dukungan

Pihaknya menyarankan Pemkab Muratara agar tidak ragu menggunakan status daerah tanggap bencana, untuk mengalihkan anggaran APBD dalam penanggulangan bencana banjir.

"Karena ini becana yang termasuk sangat terdampak dan paling parah di Sumsel. Mereka bisa alihkan dana APBD untuk penangulangan bencana," tegasnya.

Sementara itu, Pllt Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman menyampaikan, jika saat ini banyak pusat kesehatan di Muratara yang ikut terendam bencana banjir. Namun untuk pelayanan kesehatan tetap berjalan, dengan sistem pelayanan keliling dan pos kesehatan.

Sumber: