Tradisi Suku Bugis, Menginap di Kapal Tongkang Sebelum Masuk Asrama Haji

Tradisi Suku Bugis, Menginap di Kapal Tongkang Sebelum Masuk Asrama Haji

Askolani (dua dari kanan) berbincang dengan JCH Bugis di kapal tongkang, Ahad 12 Mei 2024 malam.. --

"Biasanya nginap dua malam, baru berangkat ke asrama haji," ungkapnya.

Saat keberangkatan dari perairan menuju kota Palembang, orang Bugis itu sendiri yang akan berangkat haji akan diantar secara ramai oleh sanak saudara, keluarga sebagai bentuk kebersamaan dalam suka dan duka.

BACA JUGA:Penumpang LRT Sumsel Membeludak, Asrama Haji Palembang Panen Parkir

"Memang sudah menjadi tradisi selalu diantar bersama sama keluarga, guna membantu dan memberikan support pada jemaah haji," terangnya.

Nantinya di dalam kapal tongkang itu, mereka akan berkumpul hingga masak untuk sehari- hari.

"Masak sama-sama oleh saudari atau ibu-ibu yang pengantar haji," imbuhnya.

Diakuinya kalau dulu keadaan sering tidak aman, sehingga berkelompok berangkat menggunakan kapal tongkang.

"Zaman tahun 80-an sangat rawan di daerah 16 Ilir, tapi alhamdulillah sekarang aman dan sangat nyaman," katanya. Orang Bugis sendiri merantau dan datang sendiri tanpa ada bantuan dari pemerintah ke Bumi Sedulang Setudung.

Sumber: