Kompak, Petugas Puskesmas Sungai Lumpur Minta Kepala Puskesmasnya Dicopot karena Tak Cairkan BOK

Kompak, Petugas Puskesmas Sungai Lumpur Minta Kepala Puskesmasnya Dicopot karena Tak Cairkan BOK

--

Kompak, Petugas Puskesmas Sungai Lumpur Minta Kepala Puskesmasnya Dicopot karena Tak Cairkan BOK 

KAYUAGUNG, oganilir.co - Sedih dengan apa yang dialami 31 petugas mulai dari koordinator imunisasi, bidan desa dan perawat Puskesmas Sungai Lumpur Kecamatan Cengal menandatangani petisi. Hal ini terpaksa dilakukan karena sejak 2022 lalu Kepala Puskesmas Sungai Lumpur tak mencairkan Dana Bantuan Operasional Kesehatan.

Salah satu Staf Puskesmas Sungai Lumpur mengungkapkan, ia dan rekan lainnya sudah tidak tahan dengan tindakan yang dilakukan Rita Amrita Kepala Puskesmas Sungai Lumpur yang tidak memberikan hak mereka." Kami sudah bekerja maksimal seperti tahun ini insentif BOK sepeserpun tidak diberikan ratusan juta hak kami tidak dibayarkan,"terangnya kemarin 3 Juli 2024.

Seperti untuk koordinator imunisasi dana pertemuan sudah surat perintah jalan (SPJ) dari dinas untuk di cairkan uang BOK tapi pimpinan tidak mau memberikannya.

Kemudian transport pelayanan kesehatan masyarakat ke desa-desa speedboat menggunakan dana pribadi, tapi pada kenyataannya sudah d anggarkan d dalam dana BOK dan itu di kirim anak dari pimpinan Puskesmas Sungai Lumpur untuk kepentingan pribadi." Dia itu membayar sesuka hatinya saja tapi ada yang memang sama sekali tidak dibayarkan,"imbuhnya.

BACA JUGA:Banyak Penerima Bansos di OKI Dikurangi, ini Penyebabnya

Kemudian staf puskesmas dan bidan desa tidak pernah di jelaskan tugas dan fungsi masing. Lalu pengambilan obat menggunakan uang sendiri untuk d kirim ke Sungai Lumpur memang tidak ada di BOK transport obat, tapi bisa di alihkan apalagi untuk kepentingan puskesmas. "Buktinya dana yang lain bisa d alihkan untuk keperluan pribadi,"tegasnya.

Ditambahkannya, seluruh staf puskesmas dibuatkan rekening BNI secara kolektif, tapi banyak yang rekeningnya tidak bagikan ini gunakan untuk kepentingan pribadi.

Menyalurkan dana BOK ke rekening masing-masing tapi rekening tersebut di pegang oleh pimpinan dan yang bersangkutan tidak mengetahui hal itu.

BACA JUGA:PNS Bappeda Litbang Banyuasin Kembalikan Uang Tunjangan Khusus Rp 622 Juta, ini Alasannya

" Kami baru mengetahui setelah mendapatkan bukti pengeluaran BOK selama tahun 2023. Padahal puskesmas ini menaungi delapan desa yang sudah bekerja maksimal,"bebernya.

Selanjutnya pertemuan minlok di puskesmas hanya dilakukan satu kali dalam satu tahun, tapi anggaran makan dan minum setiap bulan d rincian pengeluaran BOK yang di kirim ke rekening anak dari pimpinan Rita Armita untuk kepentingan pribadi.

Lalu dalam group wa gizi sudah d minta laporan pembagian pemberian makanan tambahan untuk balita yang stunting dan ibu hamil yang kekurangan energi kronik.  

BACA JUGA:Gunakan Water Canon, Salurkan Bantuan Air Bersih Kepada Warga yang Terdampak Pemadaman Listrik

Sumber: