Ramai Ramai Soroti Potensi Calon Tunggal Vs kotak Kosong

Ramai Ramai Soroti Potensi Calon Tunggal Vs kotak Kosong

--

Ramai Ramai Soroti Potensi Calon Tunggal Vs kotak Kosong

LUBUKLINGGAU, oganilir.co - Tokoh politik lokal wilayah Musi Rawas-Lubuklinggau-Muratara (MLM), soroti mengenai peluang calon tunggal dalam Pilkada serentak 2024.      

Informasi seputar Calon tunggal saat ini sonter dibahas masyarakat, menginggat adanya potensi Calon tunggal alias lawan kotak kosong di Pilkada wilayah MLM.      

Aktivis HMI sekaligus mantan komisioner KPUD di wilayah MLM Agus Maryanto, Minggu 28 Juli mengomentari seputar polemik isu Calon tunggal vs kotak kosong yang berpotensi terjadi di wilayah MLM.      

Menurutnya, KPU belum ada tanda-tanda menerbitkan aturan baru, terkait munculnya potensi calon tunggal pada Pilkada serentak 2024. Sebab tahapan, program dan jadwal pendaftaran Bacalon ke KPU Prov dan Kabupaten/kota sudah tinggal 30 hari lagi.     

BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Rakor Pilkada Serentak 2024 dengan Menko Polhukam

"Maka jika dibuka kembali regulasi yang memberi ruang bagi calon independen tahap kedua, maka dari sisi waktu tidak memungkinkan bisa diikuti oleh bacalon yang akan mengikuti," ujarnya.        

Dia mengatakan, Munculnya potensi calon tunggal, tentunya akan memberikan dampak, seperti membuat kualitas demokrasi jadi turun. Karena partai politik tidak mampu melakukan rekruitmen calon kepala daerah.      

"Rakyat dipaksa antara memilih pasangan calon dengan tidak memilih. Bila gambar kosong dalam surat suara (kotak kosong, red) menang. Maka potensinya pemilihan akan diulang pada tahun berikutnya," katanya singkat. 

BACA JUGA:Askolani Dapat Dukungan dari PKB, ini Jumlah Partai Pendukungnya di Pilkada Banyuasin   

Menurutnya, dalam aturan PKPU jika terjadi Calon tunggal dalam kontestasi Pemilu. Paslon tersebut harus menang di atas 50 % dari total suara sah. Tentunya fenomena ini semakin membuat, garis kontras dalam perpolitikan demokrasi.       

"Fenomena memborong partai harusnya dievaluasi oleh kelompok penggiat demokrasi dan kepemiluan. Dan munculnya calon tunggal bisa menjadi stigma bahwa demokrasi kita memang betul-betul telah menjadi liberal total," jelasnya.     

Dia berharap, pada Pilkada 2024 ini Parpol-parpol harus mampu menyajikan pilihan Bacakada (Bakal Calon Kepala Daerah, red). "Terutama kader-kader Parpol berani tampil ambil bagian menelurkan pemimpin-pemimpin pilihan rakyat," jelasnya.

BACA JUGA:Herman Deru Pastikan Maju Lagi di Pilkada 2024, ini Nama Pasangannya       

Sumber: