Tim Gabungan Fokus Evakuasi 46 Ton Solar di Kapal FC ARK Shiloh yang Tenggelam Cegah Pencemaran Selat Bangka
Kondisi kapal fc Ark Shiloh saat tenggelam di perairan Sungsang Banyuasin saat sandar di mv. stl miracle. tangkapan layar/fb seamen pande--
Yang paling fenomenal adalah ‘perang’ antara Pelabuhan Singapura (PS) dan Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP) di Malaysia. Disebut ‘perang’ karena keduanya berada dalam kawasan yang sama, yaitu Asia Tenggara dan choke point internasional Selat Malaka. Dedicated berth merupakan salah satu hikmah yang dapat dipetik dari persaingan tersebut.
Strategi dedicated berth maksudnya adalah pengelolaan pelabuhan dengan sistem landlord, dimana pengusahaan terminal melibatkan pihak lain (perusahaan pelayaran) melalui konsesi atau kerjasama.
Pengelola pelabuhan mengajak perusahaan pelayaran untuk berinvestasi dan mengelola dermaga atau terminal.
Bagi perusahaan pelayaran, tawaran ini menarik karena memperbesar portofolio investasi, memiliki fleksibilitas dalam deployment armada, dan kendali pelayanan barang (bongkar muat dan penyimpanan). Perusahaan pelayaran umumnya memiliki kemampuan bongkar muat dan mengelola terminal.
Bahkan beberapa perusahaan pelayaran yang memiliki usaha terminal yang terpisah secara manajemen, walau dalam kepemilikan yang sama.
Sejak PTP beroperasi di tahun 1999 hingga 2002, dunia pelayaran telah menyaksikan persaingan keras PTP dan PS. Dalam kurun waktu dua tahun tersebut, PTP berhasil merebut dua pelanggan besar PS, yakni Maerks Line dan Evergreen.
Tawaran konsesi pengelolaan terminal dari PTP membuat keduanya akhirnya memindahkan pusat transhipmentnya dari PS ke PTP.
Shifted tersebut sempat membuat PSA (pengelola PS) limbung dan terpaksa melakukan upaya bertahan melalui pemangkasan tarif terminal serta -termasuk- akhirnya juga menerapkan dedicated berth. Mengubah perannya dari operating port menjadi hybrid operating port dan landlord.
Sumber: