Sejarah Tol Pulau Sumatera, Berawal Dari Kota Palembang , Kini Dibangun di 6 Propinsi

Sejarah Tol Pulau Sumatera,  Berawal Dari Kota Palembang , Kini Dibangun di 6 Propinsi

--

Keberaadan jalan Tol di pulau Sumatera jelas merupakan kebanggaan bagi seluruh masyarakat yang tinggal di pulau dengan populasi terbesar kedua Indonesia setelah Pulau Jawa.


Ibarat mimpi, keberadaan Tol yang sudah diharapkan masyarakat sejak dulu saat ini benar benar sudah ada dan terbangun di enam propinsi di Sumatera.


Masyarakat di Pulau Sumatera dulunya jika ingin merasakan lewat jalan Tol harus menyeberang ke Pulau Jawa .


Selama pemerintahan Presiden Jokowi di periode pertama, salah satu yang menjadi prioritas pembangunan infrastruktur adalah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTR).

BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Tol Pertama di Pulau Sumatera , Tol Palembang Indralaya


Tepat pada 15 Oktober 2015, bertempat di Palembang, Presiden Jokowi melakukan groundbreaking sebagai penanda proyek ambisiusnya untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera dimulai.


Jalan Tol pertama kali yang dibangun di Pulau Sumatera adalah jalan TOL ruas Palembang- Indralaya. Atau disingkat Palindra ini memiliki panjang 22 KM.


Proyek Tol pemerintah yang pertama kali ini selesai pada 17 Oktober 2017 dan mulai dioperasionalkan dengan gratis pada saat itu.


Setelah sukses dengan Tol Ruas Palembang Indralaya, pemerintah sesuai dengan janji politik Presiden Jokowi melanjutkan pembangunan jalan tol baru lainnya.

BACA JUGA:Indahnya Sungai Musi Palembang. Berikut 5 Fakta Sungai Terpanjang Kedua di Pulau Sumatera Ini


Proyek jalan tol trans Sumatera kedua yakni Ruas Tol Bakahueni Terbanggi besar di Propinsi Lampung.


Tol sepanjang 140,94 KM ini dibangun dari keluar pintu dermaga pelabuhan Bakehueni hingga Terbanggi Besar.


Pemerintah menugaskan PT Humata Karya sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) serta PT Wijaya Karya, PT Adhi Karya serta PT Pembangunan Pemerintah sebagai pelaksana pembangunan dengan skema penugasan pemerintah.


Tol ini diresmikan Presiden Jokowi pada 8 Maret 2019 dan menjadi bagian tol jalan tol trans sumatera tahap kedua.

Sumber: