Angka Golput di Banyuasin Capai 30 Persen Atau 211.741
--
BANYUASIN, oganilir.co - Sebanyak 211.741 masyarakat tidak menyalurkan hak suara atau golput dalam pemilihan kepala daerah di Banyuasin.
Hal ini diketahui berdasarkan data pemkab Banyuasin yaitu real count pemilihan Bupati dan wakil bupati Kabupaten Banyuasin yang selesai pada Rabu 27 November 2024 malam.
Sedangkan untuk masyarakat yang menyalurkan hak suara hanya sebanyak 417.470 suara dari total mata pilih yang ada yaitu 629201 suara.
Artinya persentase yang menggunakan hak suara hanya mencapai di angka 66 persen dan di tambah suara rusak empat persen sebanyak 15.988 suara sehingga total partisipasi hanya 70 persen.
BACA JUGA:Ini Hasil Hitung Cepat Pilkada DKI Jakarta Versi 2 Lembaga Survei
BACA JUGA:1471 Personel Disiagakan Pilkada Sumsel
Sedangkan untuk pasangan calon bupati Askolani dan wakil Bupati Banyuasin Netta Indian nomor urut 1 mendapatkan suara 241404 suara atau 58 persen.
Kemudian untuk pasangan calon bupati Slamet dan wakil Bupati Banyuasin Alfi nomor urut 2 hanya mendapatkan 160058 suara atau 38 persen.
Tentunya hal ini cukup miris, karena angka golput di Banyuasin termasuk cukup tinggi. Sehingga menjadi pertanyaan, apa yang menjadi penyebab masyarakat kurang antusias menggunakan hak pilihnya itu.
Eddy Ginting tokoh pemuda Banyuasin mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan angka golput di Banyuasin cukup tinggi.
BACA JUGA:Debat Pilkada OKI, Pasangan Muri Tampil Beda dengan Seragam Khas Bumi Bende Seguguk
BACA JUGA:661 Warga Binaan Lapas Kayuagung Gunakan Hak Pilih Pada Pilkada Serentak
Pertama, masih banyaknya pemilih yang merantau atau bekerja di luar Banyuasin."Jadi mereka mau pulang itu tanggung, karena pemilihan hari Rabu. Lain halnya, kalau Kamis atau Jumat. Mereka bisa sekalian weekend,"katanya.
Kemudian masyarakat menilai kedua calon itu merupakan orang lama dan pernah bergabung."Jadi mereka menilai siapapun yang terpilih, tidak ada inovasi dalam membangun Banyuasin,"bebernya.
Sumber: