Lepas Sepatu, Pakaian Sekolah Kecipratan Lumpur, Terjadi Rambang Kuang Ogan Ilir

Lepas Sepatu, Pakaian Sekolah Kecipratan Lumpur, Terjadi Rambang Kuang Ogan Ilir

siswa SMAN 2 Rambang Kuang harus melepas sepatu untuk pergi sekolah--

OGAN ILIR, OGANILIR.CO-Prihatin dan miris nasib  para siswa SMAN 2 Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang akan mengikuti proses belajar mengajar dan berbarengan dengan  musim penghujan.

Sebab untuk menuju ke sekolahnya, para siswa harus kembali menghadapi rintangan jalan  tanah merah yang becek dan berlumpur, kerusakan jalan sudah berlangsung bertahun-tahun, meski perbaikan pernah dilakukan namun sifatnya darurat.

Seperti banyak dialami para siswa dari Desa Lubuk Tunggal, Desa Beringin Dalam yang akan pergi kesekolahnya di SMAN 2 Rambang Kuang Desa Kuang Dalam Timur.

BACA JUGA:Kerusakan Jalan Kuang Dalam-Beringin Dalam Ogan Ilir Nasibmu Kini, Sudah Berlangsung Puluhan Tahun

BACA JUGA:Puluhan Tahun Jadi Wartawan, Tapi Belum Terdaftar di PWI. PWI Ogan Ilir Kirim 10 Personilnya Ikuti Orientasi

BACA JUGA:Wakapolres Ogan Ilir , Cek Kesiapan Sarana Hadapi Karhutla Tahun 2023

Mereka harus lepas sepatu dengan menjinjingnya menuju sekolah, bahkan tak jarang, meski sudah dijinjing sepatunya, pakaian seragam yang dikenakan tetap terkena cipratan lumpur jalan.

Bahkan sepeda motor yang dikendarai juga terkadang terbalik, mau tidak mau  seragam sekolahpun ikut kotor, inilah pemandangan anak-anak sekolah, ketika musim kemarau harus berhadapan dengan debu jalanan, sebaliknya musim penghujan, harus bermain lumpur.

‘’Kalau kami sudah biasa menghadapinya, meski anak-anak termasuk para guru harus melepas sepatu dengan menggunakan sandal atau tanpa alas kaki untuk menuju sekolah,’’kata Kepsek SMAN 2 Rambang Kuang Wihayati SPd.

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Pegang “Bola Panas”. Tidak Cairnya Dana Bantuan Partai Golkar

Setelah tiba disekolah, barulah anak-anak dan  guru  mengenakan sepatu,’’Selain melepas sepatu, pakaian seragam terkadang ikut kotor, karena kecipratan lumpur,’’lanjut Wihayati yang memiliki jumlah siswanya  ratusan siswa dan 13 guru baik ASN maupun honorer.

Wihayati mengaku sudah sering mengusulkan ke Pemkab OI untuk perbaikan jalan tersebut,’’Pernah diperbaiki tapi tidak lama kembali rusak, karena kondisi jalan lebih rendah dari bahu jalan,  bila hujan dipastikan air tergenang tidak bisa keluar, sehingga lama-lama menjadi lumpur,’’katanya .

Apalagi ditambah lalu lalang kendaraan truk yang mengangkut hasil bumi seperti karet membuat jalan makin bertambah parah,’’Kami berharap jalan ini segera diperbaiki, paling tidak dilakukan cor beton dengan posisi cor beton harus lebih tinggi dari bahu jalan,’’pintanya.

Masih kata Wihayati, ada beberapa  titik kerusakan jalan yang sangat parah ’’Untuk jalan menuju arah SMPN 2 Rambang Kuang sudah diperbaiki , namun sifatnya sementara belum dilakukan cor ,’’ucapnya.

Yang masih mengalami kerusakan jalan ada satu titik didekat sekolah,’’Ada satu titik kerusakan jalan didekat SMA kita, Nah Kemarin Dinas PU sudah ditinjau dari arah SMA menuju Desa Lubuk Tunggal dan Beringin Dalam,’’ucapnya (sid)

Sumber: