Air Sungai Rupit Menyusut, Mandi dan Mencuci Emak-emak Sampai Harus Berjalan ke Tengah Sungai

Air Sungai Rupit Menyusut, Mandi dan Mencuci Emak-emak Sampai Harus Berjalan ke Tengah Sungai

Inilah kondisi air sungai yang dimanfaatkan warga di Desa Lawang agung dan kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara. Foto : izul/sumeks.--

MURATARA, OGANILIR.CO – Menyusutnya debit air sungai Rupit, membuat sejumlah warga di Desa Lawang Agung dan Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten MURATARA resah.

Warga bahkan harus turun ke tengah aliran sungai agar mendapatkan pasokan sumber air bersih.

Turunnya intensistas curah hujan selama satu bulan terakhir berdampak besar di tengah masyarakat Muratara.

Rohana warga yang sempat di bincangi aaat aktivitas di aliran sungai Rupit, Jumat 17 Februari 2023 mengaku, saat ini debit aliran Sungai Rupit sudah menyusut.

BACA JUGA:Warga Geram Kasus Percemaran Sungai Rupit dan Rawas Belum Tuntas, Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal

BACA JUGA:Indahnya Sungai Musi Palembang. Berikut 5 Fakta Sungai Terpanjang Kedua di Pulau Sumatera Ini

“Ya, banyak warga yang tinggal di bantaran aliran sungai mulai mencari air ke tengah sungai,” ujarnya.

Kondisi itu belum ditambah dengan keruhnya aliran sungai, akibat aksi pencemaran pertambangan emas ilegal di hulu aliran sungai.

“Sekarang banyak sumur masyarakat yang kering, jadi rata-rata warga di Muara Rupit-Lawang Agung lari ke sungai,” katanya.

Warga menerangkan, surutnya aliran sungai di Muratara merupakan hal yang lumrah terjadi saat kemarau.

BACA JUGA:Warga Geram Kasus Percemaran Sungai Rupit dan Rawas Belum Tuntas, Akibat Aktivitas Tambang Emas Ilegal

BACA JUGA:Indahnya Sungai Musi Palembang. Berikut 5 Fakta Sungai Terpanjang Kedua di Pulau Sumatera Ini

Peristiwa itu hampir terjadi setiap tahun. 

Jika sudah beberapa bulan intensitas curah hujan menurun, aliran sungai Rupit di ibu kota Kabupaten Muratara, bahkan bisa dilalui kendaraan roda empat hingga ke tengah aliran sungai.

Sumber: