Pakar Pendidikan Dukung Digelarnya Kembali UN

Ilustrasi. --
Adapun terkait bentuk soal UN, Dayat menyarankan agar jawaban tidak hanya berupa benar dan salah. Hal itu dapat membentuk pengetahuan absolut pada siswa bahwa jawaban hanya terbatas pada dua tersebut.
"Siswa tidak lagi berpikir reflektif maupun evaluatif terhadap sebuah teks soal. Wujudnya siswa lebih banyak investasi waktu untuk mempelajari teknis mengerjakan soal tes dan menghafalkan rumus dan definisi," terangnya.
UN Dapat Menjadi Motivasi Belajar
BACA JUGA:Tingkatkan Gizi, Kodim 0402/OKI-OI Lanjutkan Program Unggulan Kodam II/Sriwijaya
Dayat juga menilai UN bisa menjadi cara memotivasi siswa dalam belajar. Sejak UN ditiadakan, siswa dan guru cenderung kurang semangat dalam belajar karena tidak ada tantangan.
"Belum ada riset yang menyebutkan bahwa UN di Indonesia dapat memotivasi belajar siswa. Meskipun kalau dicari-cari sumbernya, bisa saja dihubungkan dengan jenis penilaian tertentu yang berpengaruh terhadap motivasi belajar," imbuhnya.
Menurut hasil riset yang dilakukan Seyed M Ismail dkk (2022), penilaian sumatif berdampak terhadap motivasi siswa. Namun, dampaknya tak sekuat penilaian formatif.
Sayangnya, riset tersebut terikat konteks, ruang dan waktu yang berbeda. Sehingga tidak bisa digeneralisir dalam konteks UN di Indonesia," tutupnya.
Sumber: