Kepala MAN 2 Kota Bekasi Didemo Siswa, ini Penyebabnya

Aksi demo yang dilakukan pelajar MAN 2 Kota Bekasi, Senin 17 Februari 2025. foto: istimewa--
BEKASI, oganilir.co - Kepala MAN 2 Kota Bekasi Nina Indriana merespons aksi demo yang dilakukan siswanya, Senin 17 Februari 2025. Nina Indriana mengakui sejumlah fasilitas di sekolah yang ia pimpin kurang layak. Misalnya, ada atap ruang kelas yang bocor ketika hujan turun.
"Karena kondisinya hujan terus, tentunya kan anak kebocoran terus, kondisinya hujan. Mungkin kalau tidak hujan, tidak akan ketahuan itu," ujar Nina saat ditemui di MAN 2 Kota Bekasi, Mustika Jaya, Kota Bekasi, Selasa 18 Februari 2025.
Sejak menjabat sebagai Kepala MAN 2 Kota Bekasi pada 2023, Nina mengeklaim telah memperbaiki sejumlah kerusakan di gedung sekolah, membangun kamar mandi, juga memasang alat pendingin ruangan, kamera CCTV, hingga fingerprint.
Akan tetapi, pihak sekolah belum tuntas memperbaiki atap ruangan kegiatan belajar yang bocor.
BACA JUGA:Rawan Pencurian Motor, Polres Ogan Ilir Patroli Kos Mahasiswa
"Yang bocor-bocor, yang bolong-bolong, kita perbaiki baru setengahnya. Nah setengah ke sini lagi belum diperbaiki," imbuh dia. Nina menjelaskan, sebelum didemo siswanya sendiri, pihaknya telah berencana melakukan perbaikan fasilitas sekolah pada tahun ini.
Oleh sebab itu, merespons tuntutan demo siswa, Nina berjanji akan memperbaiki fasilitas sebagaimana protes yang disampaikan pelajar. "Jadi akan kita penuhi, karena memang itu sudah ada rencana kita di 2025 ini," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 850 pelajar MAN 2 Kota Bekasi menggelar aksi damai di tengah apel upacara di halaman sekolah, Senin.
Seorang pelajar berinisial J mengungkapkan, ratusan pelajar terpaksa berunjuk rasa karena kecewa dengan kepemimpinan Nina Indriana. Salah satu kebijakan yang membuat pelajar kecewa karena Nina diduga tak pernah memberi upah bulanan kepada pembina ekstrakulikuler.
BACA JUGA:Universitas IBA-KONI Palembang Tandatangani MoA, Atlet Dapat Beasiswa
Hal ini membuat pelajar terpaksa menyisikan uang jajannya untuk urunan membayar gaji pembina ekstrakulikuler. "Jadi, anak-anak yang ekskul itu putar otak entah itu nombok pakai uang sendiri atau apa supaya bisa bayar gaji pelatihnya gitu," ujar J saat dikonfirmasi, Senin.
J juga menyebutkan, pelajar kecewa dengan kepemimpinan Nina karena siswa diwajibkan mengeluarkan biaya lebih dari Rp1 juta untuk wisuda. Selain itu, mereka juga kecewa dengan kepemimpinan Nina terkait fasilitas sekolah yang dianggap kurang layak. J mengungkapkan, saat pertama kali menjabat sebagai kepala sekolah pada 2023, Nina pernah berjanji akan membangun fasilitas seperti kamar mandi, fingerprint, dan kamera CCTV.
Meskipun beberapa fasilitas tersebut telah terealisasi, pelajar merasa tidak mendapatkan manfaat yang sesuai. "Contohnya toilet, kerannya pada copot, gayung pada ilang-ilangan, penutup toilet duduk patah," jelas J. (kompas.com/dri)
Sumber: