Pemulangan 2 Jenazah WNI di Taiwan, Ada Andil Uya Kuya

Pemulangan 2 Jenazah WNI di Taiwan, Ada Andil Uya Kuya

Uya Kuya andil dalam pemulangan dua jenazah WNI di Taiwan.--

JAKARTA, oganilir.co - Pemulangan terhadap 2 jenazah WNI yang meninggal di tempat bekerjanya di Taiwan, ada andil dari artis yang juga anggota DPR RI Uya Kuya. Dia memulangkan keduanya bekerja sama dengan aktivis PMI (Pekerja Migran Indonesia).

Dilansir dari JawaPos.com, dua jenazah yang meninggal dunia di Taiwan masing-masing bernama Andik Kristanto asal Madiun dan Milik Mulyani dari Indramayu.

Andik Kristanto ditemukan meninggal saat sedang tidur di mess-nya. Hasil otopsi menunjukkan adanya pendarahan di dalam perut.

Sedangkan almarhumah Milik Mulyani ditemukan meninggal di pinggir jalan dengan kopernya. Momen dia meninggal tertangkap kamera CCTV jalanan di Taiwan. Hasil otopsi menunjukkan tidak ditemukan tanda-tanda kriminalitas.

BACA JUGA:Ini Jadwal Final Swiss Open 2025, Fikri/Daniel Termotivasi Meraih Gelar Berkat Dukungan WNI

Biaya yang dikeluarkan untuk pemulangan 2 jenazah ini mencapai Rp303 juta. Selain Uya Kuya, dana tersebut juga diperoleh dari teman-teman aktivis Pekerja Migran Indonesia di seluruh dunia.

Mereka adalah Mbok Cikrak, Erica, Fenny, Toko Indo Allena, Toko Indo Leni, Team Woul, Gatot Kaca Korea, Musicta, Persatuan Anak-anak Lisan dan Pasukan Semut Miss Yuni TKW Hongkong.

Kedua jenazah tersebut dipulangkan pada hari yang sama dari Taiwan dengan tujuan bandara berbeda. Jenazah Andik Kristanto dipulangkan ke kampung halamannya di Madiun melalui bandara Juanda, Surabaya.

Sementara jenazah Milik Mulyani mendarat bandara Soekarno Hatta dan diterima secara langsung oleh Uya Kuya yang merupakan anggota DPR RI Komisi IX.

BACA JUGA:3 Pesepak Bola Keturunan Indonesia Resmi Jadi WNI, Siap Perkuat Timnas

Bantuan yang dilakukan Uya Kuya untuk para pekerja Indonesia di luar negeri bukan kali ini saja. Sejak beberapa tahun belakangan, ayahanda Cinta Kuya dan Nino Kuya itu sudah aktif memberikan bantuan dan perlindungan untuk pekerja Migran.

Misalnya dengan memulangkan mereka yang sempat kesulitan untuk pulang karena masalah administrasi, sakit, bahkan membantu pekerja di luar negeri yang sudah lumpuh.

Uya Kuya mengatakan, mirisnya nasib para pekerja WNI di luar negeri akibat kurangnya perlindungan dari negara. Oleh sebab itu, dia bersama partainya, PAN, siap terlibat aktif dalam Revisi UU no 18 /2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

"Ada beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian agar perlindungan Pekerja Migran lebih optimal,” kata Uya Kuya. (jawapos.com/dri)

Sumber: