Piala Dunia 2030 Diikuti 64 Negara, ini Alasannya Menurut Presiden CONMEBOL

Piala Dunia 2030 Diikuti 64 Negara, ini Alasannya Menurut Presiden CONMEBOL

Trofi Piala Dunia.--

LUQUE, oganilir.co - Usia Piala Dunia akan mencapai seabad atau 100 tahun pada edisi 2020 mendatang. Karena itu, ada usulan untuk menambah jumlah peserta menjadi 64 negara!

Presiden CONMEBOL Alejandro Dominguez yang mengusulkan penambahan jumlah peserta Piala Dunia secara resmi memberikan proposal penambahan jumlah peserta kepada FIFA, Kamis (10/4) waktu setempat.

Ini sebagai bentuk keseriusan CONMEBOL dalam menanggapi usulan awal yang diberikan Federasi Sepakbola Uruguay dalam rapat daring bulan lalu. Menurut Dominguez, perayaan 100 tahun Piala Dunia harus dilakukan secara spesial.

Penambahan jumlah peserta menjadi 64 tim adalah cara terbaik untuk merayakannya. Sebelumnya FIFA juga sudah memperlakukan Piala Dunia 2030 secara spesial karena digelar di enam negara berbeda di tiga benua.

BACA JUGA:Bantai Yaman 4-1, Indonesia Lolos Piala Dunia U-17 2025

Selain Spanyol, Portugal, dan Maroko sebagai tuan ruah bersama, tiga negara Amerika Latin juga diberi kepercayaan seperti Uruguay, Paraguay, dan Argentina. Bahkan laga pembuka direncanakan digelar di Uruguay, yang merupakan tuan rumah di edisi perdana 1930.

"Kami yakin perayaan seabad ini akan unik karena perayaan 100 tahun itu cuma ada sekali," ujar Dominguez di ESPN.

"Itulah mengapa kami mengajukan proposal ini pertama kalinya, untuk mengundang 64 tim dalam perayaan 100 tahun ini, di tiga benua secara bersamaan."

"Ini juga bisa memberikan kesempatan kepada seluruh negara untuk merasakan pengalaman Piala Dunia, sehingga tidak ada yang tertinggal."

BACA JUGA:Dibantai Argentina 4-1 Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Brasil Pecat Pelatih

Jika proposal ini disetujui FIFA, maka keuntungan jadi milik CONMEBOL karena 11 negara di sana akan ikut semua, termasuk Venezuela yang belum pernah tampil di Piala Dunia.

Total jumlah pertandingan adalah 128 laga, dua kali lipat dari format 64 pertandingan yang dimainkan sejak 1998 hingga 2002. Meski demikian, ide 64 tim ini juga mendapat tentangan dari Presiden UEFA Aleksander Ceferin.

Dia mengkhawatirkan kualitas turnamen dan permainan akan menurun, jika semakin banyak tim yang ikut. (detik.com/dri)

 

Sumber: