Tanaman Porang Tumbuh Juga di Ogan Ilir, Budidaya Menjanjikan.

Tanaman Porang Tumbuh Juga di Ogan Ilir, Budidaya Menjanjikan.

Watan menunjukkan tanaman Porang--

OGANILIR.CO-Tumbuhan liar bernama porang atau istilah latinnya “Amorphophallus oncophyllus” ternyata tumbuh diwilayah Kabupaten Ogan Ilir, seperti Kecamatan Sungai Pinang, Payaraman dan Kecamatan lainnya .

Di Ogan Ilir sendiri namanya lebih dikenal dengan sebutan “Brebut”. Dulu banyak diabaikan  jenis tananam liar ini. Namun ternyata sekarang mempunyai nilai ekspor.

        ‘’Saya mengenal Porang atau Brebut ini sejak tahun 1990 an ketika saat pulang dari Jawa, dan tananam itu sudah lama ada di wilayah saya,’’kata Watan (59) Petani asal Desa Srijabo Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Ogan Ilir.

BACA JUGA:15 Anggota Balai Penyuluhan Pertanian Pangkalan Lampam OKI Ikuti Pelatihan Pembuatan Pupuk Biosaka

       Makanya kata  Watan banyak warga di Desa Srijabo menanam Porang hanya diperkarangan rumah saja, ‘’Sebenarnya  banyak warga ingin menanam Porang, tapi mereka terbentur lahan,  harus ada lahan khusus, jangan system tumpang sari,’’katanya.

Buktinya pada awal tahun 2019 dirinya pernah menanam sebanyak 12 ribu batang porang,  dilahan kebun karet,’’Hanya saja saat ini belum menghasilkan panen yang banyak ,’’ujarnya


umbi tanaman Porang --

Sehingga Watan lebih memilih menanam porang dihalaman perkarangan rumah, dan kegiatan ini diikuti warga lainnya ,’’Ada sekitar 150 batang porang yang saya tanam, namun sudah dipanen, sekarang tinggal sisanya saja,’’ungkapnya 

BACA JUGA:Fakultas Pertanian Unsri, Berikan Pelatihan Kompos Batang Pisang Ke Warga Desa Tanjung Pering.

Dijelaskan Watan, menanam Porang tidak menghabiskan waktu dan biaya, karena hanya sekali saja dikasih pupuk selama tanam,’’Usia Porang antara 6  bulang sampai 10 bulan, dengan tingginya sekitar 1 meter,’’lanjutnya 

  Tanaman Porang yang diambil yakni Umbinya , lalu buahnya (katak)  dan bil bil (buah diantara daun),’’Yang paling  mahal harganya yakni Katak  dengan harga Rp 120 ribu perkilogramnya, sedangkan umbinya Rp 10 ribu perkilogam, sedangkan bil-bil berkisar Rp 20 hingga 30 ribu perkilogram,’’terangnya.

Untuk menjual Porang ini  tidak harus dikirim, karena ada penampungnya yakni Bapak Firman,’’Bapak Firman inilah yang sering mendatangi rumah warga yang mempunyai budidaya Porang, katanya dikirim ke Jawa,’’ujarnya.

Diakui Watan, budidaya Porang memang cukup menjanjikan , karena  selain perawatan cukup mudah dan harganya lumayan tinggi,’’Hanya saja ya itu tadi, banyak warga terbentur lahan untuk budidaya pengembangannya,’’ujar petani cabai dan padi ini.

Pengakuan Watan ini dibenarkan mantan Kades Srijabo Herian SE MM , bahwa tanaman Porang ini sudah lama tumbuh didaerahnya,  dan memang saat ini warga mulai memanfaatkan perkarangan rumah untuk budidaya Porang

‘’Kesulitan warga untuk pengembangan budidaya tanama Porang, karena terbentur Lahan, Porang sendiri kalau tidak salah ada 4 jenis warna, seperti  Putih, Ungu , Kuning,’’tukas Herian (Sid)

Sumber: