Sunnah Dalam Menyembelih Hewan Kurban, Ustaz Adi Hidayat Jelaskan ini
Ustaz Adi Hidayat.--
Merujuk ke arah seseorang yang sudah tiada, ketika Nabi menyebut umat itu mencakup semua, baik yang masih hidup atau telah wafat.
BACA JUGA:Catat, ini Jumlah Stok Hewan Kurban di OKI
Dalilnya merujuk ke dalam 2 bagian,
- berkuban bagi yang tidak mampu.
"Anda misalnya mampu, terus ada orang lain yang tidak mampu, boleh anda berikan hewannya, seperti Nabi berkurban untuk umatnya," terang ustaz Adi Hidayat.
- Kurban untuk orang yang telah tiada.
Semua ulama mengatakan ini sah, hanya Imam Syafi'i mengatakan, harus punya syarat wasiat. Kalau ada wasiat kerjakan. Jika tidak mempunyai wasiat tidak perlu untuk dikerjakan.
4. Sembelih Dengan Menyebut Nama Allah.
Menyembelih hewan kurban dengan mengatakan nama Allah, sudah dikatakan dalam Alquran, Surah Al An'am ayat 6 nomor 121.
Artinya, Dan janganlah kalian memakan hewan-hewan yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, sesungguhnya perbuatan semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaithan itu mewahyukan kepada wali-walinya (kawan-kawannya) untuk membantah kalian.
BACA JUGA:Panitia Kurban Masjid Palembang Berburu Sapi ke Banyuasin
"Begitu selesai anda menghadap kiblat, laju bacakan, Inni Wajjahtu Wajhiya Lillaadzi Fathoros Samaawaati Wal Ardho," tutup ustaz Adi Hidayat.
Sumber: