Hadis Najafi Aktivis Anti Jilbab Iran Tewas dengan 6 Luka Tembak saat Aksi Demo di kota Karaj Teheran

Hadis Najafi Aktivis Anti Jilbab Iran Tewas dengan 6 Luka Tembak saat Aksi Demo di kota Karaj Teheran

Hadis Najafi Aktivis Anti Jilbab Iran Tewas dengan 6 Luka Tembak saat Aksi Demo di kota Karaj Teheran. Tampak aksi protes menentang sikap represif petugas keamanan Iran. foto: instagram.com/@farzzanne/oganilir.co. --

BACA JUGA:Santer Kabar Presiden Xi Jinping Dikudeta, Sosok Jenderal Ini Banyak Dicari di Dunia Maya: Jenderal Li Qiaomin

"Saya menyerukan dunia untuk menjadi suara dari #HadisNajafi juga. Pahlawan sejati," tulisnya.

Wartawan itu membagikan klip dari pemakaman Najafi dan mengatakan dia adalah gadis yang baik hati dan suka menari. 

Menurut laporan Newsweek, Senin (26/9/2022), Najafi tewas setelah diberondong enam peluru.

Rambut pirang Najafi muncul berbagai video pendek yang menjadi viral di media sosial. Beberapa video menunjukkan dia menghadapi pasukan polisi Iran tanpa mengenakan jilbab.

BACA JUGA:Berkat Virgil van Dijk Belanda Lolos Semifinal UEFA Nations League, Belgia dan Prancis Kandas

Sekadar diketahui, mengenakan jilbab di depan umum telah menjadi kewajiban bagi wanita di negara ini—terlepas dari keyakinan atau kebangsaan mereka—sejak 1983, empat tahun setelah revolusi 1979.

api Najafi, seperti banyak wanita Iran lainnya dalam beberapa hari terakhir, menghadapi petugas polisi dengan rambut terbuka, dan tertangkap kamera mengikat rambutnya dengan karet gelang.

Dengan sikap sederhana seperti itu, dia membuat pernyataan besar menentang undang-undang yang sama yang menyebabkan kematian Mahsa Amini (22), seorang wanita Kurdi Iran yang meninggal setelah ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan berjilbab secara tidak pantas.

Kematian Amini telah memicu kemarahan puluhan ribu orang di banyak kota di Iran.

BACA JUGA:Berkat Virgil van Dijk Belanda Lolos Semifinal UEFA Nations League, Belgia dan Prancis Kandas

Selama seminggu terakhir pekan lalu, protes telah melanda negara itu, di mana demonstran menghadapi tanggapan kekerasan oleh polisi dan pihak berwenang.

Para wanita telah menjadi pusat demonstrasi di Iran, di mana banyak dari mereka membakar jilbab dan memotong rambut sebagai protes.

Presiden Ebrahim Raisi, yang dikutip oleh media pemerintah pada hari Sabtu, mengatakan bahwa pihak berwenang harus menindak tegas mereka yang menganggu keamanan dan ketenangan negara.

Di banyak kota, termasuk ibu kota, pasukan keamanan menanggapi protes dengan melepaskan tembakan ke arah demonstran.

Sumber: rmol.id