DPRD Kaltim Prihatin, Sudah 41 Nyawa Melayang di Lubang eks Tambang Batu Bara, Minta Aparat Tindak Tegas
Wakil Ketua DPRD Muhammad Samsun mendesak aparat ambil tindak menyikapi banyaknya nyawa melayang di lubang eks tambang , Senin, 17 Oktober 2022. Foto : arditya abdul aziz/jpnn.com/oganilir.co.--
SAMARINDA, OGANILIR.CO - Teranyar, korban meninggal dunia adalah seorang bocah asal Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau menambah panjang korban tewas di lubang bekas tambang batu bara di Kalimantan Timur.
Sebelum ditemukan tewas mengambang di lubang eks tambang batu bara tersebut, korban yang masih duduk di bangku kelas III SD itu sempat dilaporkan menghilang sejak Sabtu, 8 Oktober 2022.
Total korban tewas di lubang eks tambang batu bara di Kaltim sebanyak 41 orang.
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mengaku prihatin atas peristiwa bertambahnya korban tewas di lubang bekas tambang batu bara di daerah ini.
BACA JUGA:Pemain Sayap Manchester United Tersandung Kasus Lagi, Coba Perkosa Wanita 47 Tahun
Sebab peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi, namun sudah puluhan kali.
Menurutnya, kejadian itu disebabkan karena semakin bebasnya aktivitas penambangan.
Setelah sehari dilaporkan menghilang, bocah tersebut akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di lubang bekas tambang batu bara pada Minggu, 9 Oktober 2022 pagi.
Muhammad Samsun menyayangkan insiden kematian anak di lubang tambang batu bara kembali terjadi.
BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan Makin Pilu, 43 dari 132 Korban Meninggal adalah Anak-Anak, Ini Upaya KPPPA
Ditambah para penambang kini mengabaikan sistem pertambangan yang baik, yakni seperti dengan tidak melakukan reklamasi setelah selesai melakukan aktivitas penambangan.
Wakil Ketua DPRD Muhammad Samsun mendesak aparat ambil tindak menyikapi banyaknya nyawa melayang di lubang eks tambang.
BACA JUGA:Pemain Sayap Manchester United Tersandung Kasus Lagi, Coba Perkosa Wanita 47 Tahun
"Kami prihatin terkait dengan insiden yang terjadi itu, mestinya ini ada pencegahan sistematis. Tidak mau menuduh itu lubang tambang yang mana-mana, tapi semua lubang tambang yang tidak direklamasi, berpotensi menimbulkan kecelakaan," ungkap Samsun melalui keterangannya, Senin, 17 Oktober 2022.
Sumber: jpnn