DPRD Kaltim Prihatin, Sudah 41 Nyawa Melayang di Lubang eks Tambang Batu Bara, Minta Aparat Tindak Tegas

DPRD Kaltim Prihatin, Sudah 41 Nyawa Melayang di Lubang eks Tambang Batu Bara, Minta Aparat Tindak Tegas

Wakil Ketua DPRD Muhammad Samsun mendesak aparat ambil tindak menyikapi banyaknya nyawa melayang di lubang eks tambang , Senin, 17 Oktober 2022. Foto : arditya abdul aziz/jpnn.com/oganilir.co.--

Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Samsun meminta kepada seluruh pemilik perusahaan tambang batu bara untuk memasang safety di semua lubang bekas tambang, seperti memasang pagar atau imbauan larangan untuk tidak berenang di kawasan tersebut. 

Selain itu, politikus PDI Perjuangan tersebut juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun di kawasan lubang tambang. 

"Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan diimbau kepada penambang untuk memberikan safety, karena lubang tambang itu pasti ada, di gali pasti ada lagi lubangnya, minimal diberikan peringatan atau pagar," ucapnya. 

BACA JUGA:Kasus Korupsi Pembebasan Lahan Tol Kayu Agung-Pematang Panggang OKI, Saksi LMAN Diperiksa Pidsus Kejati Sumsel

Dia juga mendesak aparat penegak hukum dan instansi terkait untuk menindak tegas pemilik perusahaan tambang yang tidak melakukan reklamasi. 

"Karena ini sangat berbahaya, itulah akibat dari aktivitas tambang di negara kita ini. Coba dilakukan tindakan tegas, semua tambang ilegal harus diberantas. 

Kami di DPRD hanya memiliki fungsi pengawasan saja, terkait langkah penindakan itu ranahnya aparat penegak hukum dan instansi terkait,” tegasnya. 

BACA JUGA:Jaksa Ungkap Terdakwa Ferdy Sambo Tembak Sisi Kiri Kepala Bagian Belakang Ajudannya Brigadir Joshua

Akhir tahun lalu, aktivis dan mahasiswa Kalimantan Timur yang terdiri dari JATAM Kaltim, WALHI Kaltim, FH Pokja 30 Kaltim, FNKSDA, dan mahasiswa/i Papua melakukan aksi keprihatinan terhadap korban lubang bekas tambang yang makin banyak.

Mereka berharap perhatian serta penanganan serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Rabu 3 November 2021 di depan Kantor Gubernur Kaltim di Jalan Gajah Mada Kota Samarinda, Kalimantan Timur. 

Tenggelamnya Febi Abdi Witanto (25 Tahun) pada 31 Oktober 2021 lalu di lubang tambang batubara di kawasan Jalan Kalan Luas, Kelurahan Makroman, Kota Samarinda, Kaltim menambah daftar panjang korban tewas di lubang tambang.

Setidaknya sebanyak 40 warga tewas di lubang bekas tambang. Meski puluhan korban akibat galian lubang tambang tewas, pemerintah daerah terkesan menutup mata tanpa adanya tindakan untuk melakukan reklamasi serta minimnya pengawasan. 

BACA JUGA:Ruben Onsu Hanya Ingin Memastikan Kenal Apa Tidak dengan Maling di Tokonya, Sampai Deg-degan

Kasus tewasnya anak-anak di Lubang Tambang di Indonesia merupakan gambaran buruknya tata Kelola lingkungan hidup dan pertambangan batu bara di Indonesia, meskipun pemerintah baru saja berpidato tentang komitmen pada lingkungan hidup dan iklim di Konferensi Iklim COP 26 Glasgow. 

JATAM Kaltim mencatat, di Kalimantan Timur ancaman lubang tambang masih menghantui karena secara keseluruhan masih ada 1.735 lubang bekas tambang. 

Sumber: jpnn