Tobat Setelah Bunuh 150 Harimau, Sekarang Jadi Pembersih Ranjau.
![Tobat Setelah Bunuh 150 Harimau, Sekarang Jadi Pembersih Ranjau.](https://oganilir.disway.id/upload/38389181001dcd618fd5a142dd6d8ccc.jpg)
Mawi Mantan Pemburu Harimau yang kini sudah tobat (Foto istimewa)--
Itu belum termasuk taring dan tulang harimau. Semua laku dijual. “Dosa saya sudah tidak terhitung lagi. Semoga dengan cara ini saya bisa menebus sedikit dari dosa masa lalu,”lirihnya .
Dengan tidak lagi memburu harimau sumatera, Mawi kini harus bekerja serabutan untuk bisa bertahan hidup. Dia bantu teman-teman di desanya.
BACA JUGA:Honor X7b Meluncur, Kamera Utama 180 MB dengan Kapasitas Baterai 6.000 mAh
Kadang ikut menangkap ikan, hingga dapat upahan memanjat pohon kelapa. Dia dan para pemburu lain yang tobat hanya bisa ada perhatian yang lebih nyata dari pemerintah.
“Apa saja kerjaan yang ada saya lakukan. Supaya bisa menyambung hidup,” imbuhnya .
Sebelumnya, Kepala Suku Anak Dalam (SAD) Kabupaten Muratara, Jafarin, menuturkan, harimau sumatera dan warga SAD memiliki hubungan emosional yang kuat. Bahkan warga SAD menganggap harimau sebagai peliharaan sesepuh mereka, yang sama-sama menjaga hutan.
BACA JUGA:Cek Harga Terbaru Vivo Y27 5G, Kamera Utama 50 MP dengan Chipset MediaTek Helio G85
Dia mengenang, awalnya kawasan hutan Khususnya di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, Muratara serta Jambi sebagai hutan rimba. Namun kini sudah banyak berganti jadi pemukiman.
Habitat alam untuk tempat tinggal warga SAD dan harimau sumatera semakin berkurang. Karena itu, muncul konflik antara manusia dengan harimau sumatera di wilayah perbatasan hutan.
“Itulah kenapa harimau sampai masuk ke pemukiman,” ucapnya. Jafarin menambahkan, harimau merupakan hewan cerdas dan memiliki memori ingatan yang kuat.
BACA JUGA:Bocoran Spesifikasi dan Harga Infinix Hot 40i, Kamera Utama 50 MP dengan Chipset MediaTek Helio G88
“Dia tidak mau mengganggu manusia, kecuali lebih dulu diganggu. harimau kalau diganggu pasti datang menuntut balas. Apalagi kalau anaknya diambil, pasti harimau keluar masuk kampung,” timpalnya.
Khusus di kawasan TNKS wilayah Muratara, diprediksi jumlah harimau sumatera terus berkurang. Pada 1970 diprediksi ada sekitar 600 ekor. Kemudian pada 2002 sekitar 449 ekor. Lalu, 2016 sekitar 249 ekor dan 2020 tinggal sekitar 50 ekor. (zul)
Sumber: