Penusuk Anak Pulang Ngaji Hingga Tewas di Cimahi Punya Tato Motif Batik Kebanggaan di Kedua Lengannya

Penusuk Anak Pulang Ngaji Hingga Tewas di Cimahi Punya Tato Motif Batik Kebanggaan di Kedua Lengannya

Polisi menunjukkan identitas pelaku penusukan anak pulang ngaji berusia 12 tahun di Cimahi, Jawa Barat. antara/fin/oganilir.co.--

BACA JUGA:Sudah 133 Pasien Gagal Ginjal Meninggal, Mengapa Menkes Belum Putuskan Statusnya Sebagai KLB?

Diwartakan sebelumnya, penusukan anak di Jalan Mukodar, Kota Cimahi, Jawa Barat usai pulang ngaji dari masjid videonya viral di media sosial. 

Diketahui, dalam penusukan tersebut menewaskan seorang anak di bawah umur berusia 12 tahun.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cimahi tengah menyelidiki kasus penusukan yang menewaskan seorang anak berusia 12 tahun tersebut.

Kepala Satreskrim Polres Cimahi AKP Rizka Fadhila mengatakan korban perempuan yang berinisial PS itu ditusuk sepulang mengaji di masjid oleh pria yang belum diketahui identitasnya.

BACA JUGA:Emosinya Meledak-ledak, Pendeta Muda Bunuh Teman Dekatnya Ini Saat Sekolah di Amerika Sering Dipukuli Ortu

"Korban setelah itu mendapatkan perawatan, namun ternyata meninggal di rumah sakit," kata Rizka di Cimahi, Jawa Barat, Kamis 20 Oktober 2022.

Rizka mengatakan aksi penusukan itu terjadi pada Rabu (19/10) sekitar pukul 19.00 WIB. 

Aksi keji itu sempat diketahui dari rekaman CCTV yang memperlihatkan pelaku saat diduga hendak menusuk korban.

"Saat ini, kami terus melakukan pengumpulan keterangan, dan kami melakukan cek tempat kejadian perkara untuk membuat terang siapa terduga pelaku yang telah melakukan perbuatan tersebut," kata dia.

BACA JUGA:Ayah AKBP Dody Tak Percaya Anaknya Terlibat Kasus Narkoba Bersama Irjen Teddy Minahasa, Pasti Ada yang Menekan

Berdasarkan penglihatan awal, menurutnya korban mengalami satu tusukan.

Namun, kata dia, polisi juga masih menunggu hasil autopsi lebih rinci dari dokter.

Sejauh ini, menurutnya polisi telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari saksi yang melihat, menolong, dan dari warga di sekitar lokasi penusukan tersebut.

Sementara itu, paman korban bernama Galih Pratama (30) mengaku keluarganya masih bertanya-tanya terkait aksi keji yang menimpa PS. 

Sumber: antara/fin