Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon Seoul: Wajah Korban Pucat, Hilang Napas dan Hidung Berdarah

Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon Seoul: Wajah Korban Pucat, Hilang Napas dan Hidung Berdarah

Saksi mata tragedi halloween Itaewon Seoul menyaksikan pemandangan sungguh memilukan. @kppchery/oganilir.co.--

SEOUL, OGANILIR.COTragedi Itaewon memiluka saat perayaan Halloween Itaewon Seoul, Korea Selatan (Korsel) menewaskan 149 orang. Saksi mata mengungkap tragedi memilukan itu.

“Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya meledak segera setelah itu, melebihi jumlah responden pertama di tempat kejadian,” kata Lee.

Lee mengatakan saat itu banyak warga yang datang untuk melihat kejadian membantu tim medis melakukan CPR. Lee mengaku sulit mendeskripsikan kondisi saat itu denga kata-kata.

“Banyak pengamat (warga) datang untuk membantu kami dengan CPR. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata,” ucapnya.

BACA JUGA:Tilang Manual Tidak Boleh Lagi, Kecuali Pelaku Balap Liar karena Sudah Sangat Meresahkan Masyarakat

“Begitu banyak wajah korban pucat. Saya tidak bisa menangkap denyut nadi atau hilang napas mereka dan banyak dari mereka memiliki hidung berdarah,” katanya lagi.

“Ketika saya mencoba CPR, saya juga memompa darah keluar dari mulut mereka,” lanjutnya lagi.

Lokasi perayaan Halloween yang berujung Tragedi Itaewon ini dilakukan di sebuah gang di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, itu pada Sabtu malam waktu setempat, 29 Oktober 2022.

Jumlah korban tewas dalam tragedi perayaan Halloween ini telah mencapai 149 jiwa hingga Minggu pagi.

BACA JUGA:Pernyataan Menag Yagut Disorot Tajam Imam Masjid New York: Tak Perlu Over Reaktif Benturkan Islam dan Budaya

Sebagian besar korban tewas merupakan remaja berusia 20-an.

Korban kebanyakan tewas karena serangan jantung setelah berdesakan dan terinjak-injak.

Tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan (Korsel) menewaskan 149 orang. Ratusan orang yang merayakan Halloween ini tewas terinjak setelah berdesakan.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar lokal YTN, Lee Beom-suk, seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan adegan tragedi dan kekacauan.

Sumber: pojoksatu/fajar