Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon Seoul: Wajah Korban Pucat, Hilang Napas dan Hidung Berdarah

Saksi Mata Tragedi Halloween Itaewon Seoul: Wajah Korban Pucat, Hilang Napas dan Hidung Berdarah

Saksi mata tragedi halloween Itaewon Seoul menyaksikan pemandangan sungguh memilukan. @kppchery/oganilir.co.--

BACA JUGA:Pernyataan Menag Yagut Disorot Tajam Imam Masjid New York: Tak Perlu Over Reaktif Benturkan Islam dan Budaya

Menukil laman CNN, beberapa informasi yang dirangkum merupakan pernyataan dari berbagai saksi di lokasi. Berikut fakta-fakta tragedi Halloween Itaewon yang menewaskan ratusan orang;

Sebanyak 151 meninggal dalam tragedi ini. Kebanyakan korban masih berusia belia. Rata-rata mereka adalah remaja dan orang berusia 20 an.

Banyaknya pengunjung yang berdesak-desakan di jalanan Itaewon menyebabkan mereka mengalami sesak hingga terinjak. Korban juga kebanyakan disebut meninggal akibat serangan jantung.

Pejabat di tempat kejadian menyebut, saat ini banyak korban menderita serangan jantung dan kesulitan bernapas.

BACA JUGA:Kalah Telak 4-1, Rekor Bertemu Klub Mantan Tercepat Graham Potter Tumbangkan Catatan Brian Little Ternoda

Di lokasi, setelah tragedi itu terjadi banyak korban tergeletak di jalanan. Korban yang membutuhkan pertolongan hingga yang meninggal dunia tampak masih menggunakan kostum halloween.

Foto dan video di media sosial menunjukkan orang-orang tergeletak di jalan dan di atas tandu.

Lebih dari 1.700 petugas tanggap darurat telah dikirim, termasuk 517 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan sekitar 70 pegawai pemerintah.

Pihak berwenang kesulitan mengidentifikasi korban. Mereka juga telah meminta bantuan keluarga untuk mengenai anggota keluarganya yang diyakini jadi salah satu korban.

BACA JUGA:Iwan Bule Tak Mau Disebut Pengecut Apalagi Pecundang, Percepat KLB dan Tak akan Mundur dari Kursi Ketua Umum

Dua orang asing dilaporkan tewas dalam insiden ini. Sementara itu, 15 di antaranya juga dilaporkan luka-luka. Pemerintah kota Seoul juga menerima laporan orang hilang.

Dari laporan terakhir, sebanyak 151 orang dikabarkan meninggal dunia. Otoritas kesehatan setempat menyebut angka tersebut kemungkinan masih akan bertambah. Hal ini lantaran korban luka dan kritis yang dirawat di rumah sakit juga cukup banyak. (*)

 

 

Sumber: pojoksatu/fajar