Perayaan Halloween yang Horor, 149 Orang Tewas Berdesakan dan Terinjak-Injak Sangat Memilukan

Perayaan Halloween yang Horor, 149 Orang Tewas Berdesakan dan Terinjak-Injak Sangat Memilukan

Perayaan Halloween yang horor, 149 orang tewas berdesakan dan terinjak-injak sangat memilukan di itaewon, Korsel. foto: @soultv/oganilir.co.--

SEOUL, OGANILIR.CO – Lokasi perayaan Halloween yang berujung Tragedi Itaewon ini dilakukan di sebuah gang di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul, itu pada Sabtu malam waktu setempat, 29 Oktober 2022.

Jumlah korban tewas dalam tragedi perayaan Halloween ini telah mencapai 149 jiwa hingga Minggu pagi.

Sebagian besar korban tewas merupakan remaja berusia 20-an.

Korban kebanyakan tewas karena serangan jantung setelah berdesakan dan terinjak-injak.

BACA JUGA:Sahabat Noah Palembang Juaranya, Ariel Nilai Suara Penonton di Palembang Sport Convention Center Paling Keras

Tragedi Itaewon di Seoul, Korea Selatan (Korsel) menewaskan 149 orang. Ratusan orang yang merayakan Halloween ini tewas terinjak setelah berdesakan.

Dalam sebuah wawancara dengan penyiar lokal YTN, Lee Beom-suk, seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan adegan tragedi dan kekacauan.

Tragedi memilukan kembali terjadi di Asia. Setelah sebelumnya sekitar 135 orang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Indonesia.

Malam tadi peristiwa yang menewaskan ratusan orang juga terjadi di Itaewon, Korea Selatan (Korsel).

BACA JUGA:Iwan Bule Tak Mau Disebut Pengecut Apalagi Pecundang, Percepat KLB dan Tak akan Mundur dari Kursi Ketua Umum

Sedikitnya 151 orang dilaporkan tewas hingga pagi hari waktu Korsel, Minggu, 30 Oktober 2022. Sebagian besar yang tewas berusia 20-an.

Para pejabat setempat memperkirakan bahwa jumlah korban akan terus meningkat sepanjang hari. 

Para pejabat mengkonfirmasi bahwa dua orang asing tewas dan 15 orang asing terluka.

Terkait hal itu, warganet di Indonesia pun mengaitkan dengan sepak bola tanah air. Pasalnya, pelatih Timnas saat ini adalah seorang pria berkebangsaan Korea Selatan, Shin Tae Yong.

Sumber: pojoksatu/fajar