Ini Alasan Ardani, Sopir Tabrak Wanita Hingga Terpental ke Tiang LRT Kabur karena Dirinya Takut Diamuk Masa

Ini Alasan Ardani, Sopir Tabrak Wanita Hingga Terpental ke Tiang LRT Kabur karena Dirinya Takut Diamuk Masa

Ini alasan Ardani, sopir tabrak wanita hingga terpental ke tiang LRT kabur karena dirinya takut diamuk masa. foto: dokumen/OGANILIR.CO. --

PALEMBANG, OGANILIR.CO  –  Mobil maut yang tabrak wanita hingga terpental ke tiang LRT di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan sudah diamankan polisi di Pos Laka Musi II Palembang.  

Tersangka Ardani, si pengendara saat ini menjalani pemeriksaan di Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang. 

“Tersangka mengakui dia  mengantuk, tidak lihat korban menyeberang jalan. Dia kabur karena takut diamuk massa,” kata Kanit Gakkum Satlantas Polrestabes Palembang, Iptu Arham Sikakum SSos.

Diketahui, tersangka Ardani, yang menabrak wanita penyeberang jalan di Jakabaring, Palembang, hingga terpental ke tiang LRT bakal dikenakan pasal 310 ayat (4) UU No.22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

BACA JUGA:Kronologi Penangkapan Penabrak Wanita Hingga Terpental ke Tiang LRT, Polisi Lihat Rekaman ETLE Dekat TKP Laka

Ardani terancam hukuman maksimal 6 tahun penjara dan atau denda paling banyak Rp12 juta.  

Seperti diberitakan, sopir maut yang menabrak Mrs X, Ardani, sempat terduduk di tanah saat dirinya akan ditangkap polisi. 

Ardani sempat termenung, tidak menyangka peristiwa maut tersebut dialaminya.  Dia membantah dalam kondisi mabuk, tapi mengantuk berat.

”Saat kejadian saya memang sangat mengantuk, bahkan selama perjalanan itu saya juga sempat terpejam sesaat (microsleep),” tutur Ardani, warga Perumahan Dream Land, Jl Lingkar Selatan, Kelurahan Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banyuasin.

BACA JUGA:Pengakuan Penabrak Wanita Hingga Terpental ke Tiang LRT, Mengantuk Berat: 'Begitu Nabrak, Mata Saya Terbuka'

Sehingga saat matanya terpejam sesaat itu, dia tidak melihat jika ada korban yang sedang menyeberang jalan.  

“Begitu menabrak, baru mata saya terbuka. Terdengar suara benturan, ternyata saya sudah menabrak orang,” sesalnya.

Korban terpental, kaca kanan depan mobilnya remuk pecah seribu. Namun Ardani tidak berani berhenti atau turun. Sehingga dia tidak tahu bagaimana kondisi korban. 

“Saya takut diamuk massa. Saya bersembunyi di rumah keluarga, bermaksud menenangkan diri sekejap. Akhirnya saya ditangkap, saya siap bertanggung jawab atas kejadian ini,” imbuhnya.

Sumber: