Video Lama Ibu dan Anak Makan Daun untuk Bertahan Hidup Kembali Viral, Kini Keduanya Menghilang Entah Kemana?
Ibu dan anak di empat lawang makan daun untuk bertahan hidup kembali dibikin viral menghilang entah kemana. foto: tangkapan layar video/OGANILIR.CO--
EMPAT LAWANG, OGANILIR.CO - Pihak Dinas Sosial dan Pemerintah Kecamatan Tebing Tinggi setelah video ibu dan anak makan daun untuk bertahan kembali diviralkan kembali langsung gerak cepat.
Petugas dinas sosial langsung melihat kondisi terkini Warsih di rumahnya di RT 02 RW 05 Kelurahan Jaya Loka Kecamatan Tebing-Tinggi Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan.
Namun kedatangan tim tidak membuahkan hasil. Ibu Warsih yang diduga mengalami keterbelakangan mental telah meninggalkan rumahnya dalam satu tahun terakhir.
Sayangnya pihak keluarga tidak mengetahui kemana ibu Warsih membawa Satria pergi.
Kepala Dinas Sosial, Eka Agustina mengatakan, bahwa akan terus memantau perkembangan Warsih dan anaknya itu.
"Kami bersama pihak kecamatan, lurah hingga ke RT/RW sudah turun ke lapangan, bu Warsih tidak ada di rumah, anaknya Satria yang masih terdaftar sebagai murid di salah satu sekolah juga dibawa oleh bu Warsih tidak tahu kemana," kata Eka.
Karena kondisi mental yang bersangkutan, kata Eka, menyebabkan Dinsos Empat Lawang dan pihak keluarga sulit berkomunikasi.
"Untuk itu perlu perhatian khusus, baik dari keluarga terdekat beliau juga lingkungan RT RW agar sama-sama diperhatikan," pesannya.
Seperti diberitakan, video ibu dan anak makan daun untuk bertahan kembali diviralkan di media sosial.
Video itu cuplikan berita pada salah satu stasiun TV tentang keberadaan warga Empat Lawang bernama Warsih (35) bersama anaknya Satria (4). Keduanya tinggal di kebun selama 4 tahun dan hanya memakan dedaunan.
Video berdurasi 2 menit 43 detik itu sontak memantik simpati dan perasaan iba dari kalangan masyarakat, hingga tak sedikit yang menilai pemerintah lalai memperhatikan warganya.
Setelah ditelusuri ternyata video tersebut merupakan video lama, tepatnya tahun 2015 yang disebarkan kembali oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sumber: