Emak-Emak Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Lengkap dengan Cobek-Ulekan Sambal

Emak-Emak Makan Lesehan di Bandara Changi Singapura, Lengkap dengan Cobek-Ulekan Sambal

SINGAPURA, oganilir.co - Bandara Changi, Singapura selalu menjadi perhatian dunia akan kebersihan, keindahan, dan kualitas baik pelayanannya. 

Kali ini Bandara Changi kembali menarik perhatian dunia. Tetapi bukan karena prestasi gemilangnya. Melainkan karena ada rombongan emak-emak dan keluarga besarnya yang dengan santai makan lesehan di Jewel Changi Airport.

Jewel Changi Airport berada di terminal 1 Bandara Changi memang memiliki satu spot favorit traveler. Di sini terdapat air terjun indoor tertinggi di dunia.

Ketinggian air terjun bernama Rain Vortex itu mencapai 40 meter. Sudah begitu, air terjun tersebut berada di tengah-tengah Jewel dan dikelilingi oleh taman dan hutan buatan.

BACA JUGA:20 Tahun Menjabat, PM Singapura Mengundurkan Diri Bulan Depan

Baru-baru ini, tak hanya air terjun itu yang menjadi sorotan. Melainkan aksi yang dilakikan sekelompok emak-emak yang bikin heboh. Mereka bukan berfoto dengan dresscode khusus dan gaya dengan latar air terjun itu, tetapi dengan santuy makan bersama di sana.

Ibu-ibu itu bukan hanya membuka bekal makanan dan peralatan makan. Mereka juga mengeluarkan cobek dan ulekan sambal.

Ya, cobek komplet dengan ulekan.

Penggunggah pertama video itu adalah akun dengan Instagram @marvi****. Video itu diposting pada Senin (15/4/2024). Dia menyoroti cobek tersebut. Video itu kemudian gaduh di media sosial, termasuk TikTok dan X (Twitter).

BACA JUGA:Sempat tak Diperhitungkan, Petenis Meja Putri Indonesia Tunjukkan Prestasi di Singapura

Si pengunggah video menegaskan tidak menilai aksi makan-makan rombongan emak-emak itu di Bandara Changi. Dia menyoroti cobek itu.

"Melestarikan budaya di manapun tempatnya. Lesehan sambil botram (makan bersama), di tempat seperti ini? Coba lihat cobek sambalnya," tulis si pemilik akun.

Dia juga tidak menyebutkan asal emak-emak-emak itu. Tetapi, netizen berspekulasi emak-emak itu berasal dari Indonesia, entah wisatawan atau tenaga kerja Indonesia di Singapura yang sedang liburan.

Sumber: