Ini Alasan Rektor Unri Mencabut Laporan Polisi Terhadap Mahasiswa yang Mengkritiknya
Unri.--
Ini Alasan Rektor Unri Mencabut Laporan Polisi Terhadap Mahasiswa yang Mengkritiknya
PEKANBARU, oganilir.co - Kritik tingginya uang kuliah tunggal (UKT) yang disampaikan mahasiswa Universitas Riau (Unri) berujung pada laporan kepolisian.
Rektor Unri Prof Sri Indarti melaporkan salah satu mahasiswanya, Khariq Anhar ke Polda Riau yang mengkritik tingginya UKT di kampus ternama di Bumi Lancang Kuning itu. Namun tidak lama berselang, laporan polisi itu akhirnya dicabut sang rektor. Prof Sri mengaku membuat laporan untuk akun atas nama Aliansi Mahasiswa Penggugat yang mengunggah video tersebut. Namun, dia memastikan tidak ada niat untuk melakukan kriminalisasi kepada mahasiswanya sendiri.
"Saya tidak bermaksud untuk melakukan kriminalisasi terhadap mahasiswa saya sendiri, tidak membungkam kebebasan menyampaikan pendapat, dan tetap memberikan ruang untuk melakukan kritik, saran dan masukan terhadap kebijakan-kebijakan, termasuk luran Pengembangan Institusi (IPI) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT)," ujarnya, Kamis 9 Mei 2204. Menurut Sri, pencabutan laporan itu dilakukan lantaran hasil penyelidikan polisi menyebut pemilik akun adalah mahasiswa Unri. Dengan demikian, persoalan itu tidak dilanjutkan ke ranah hukum dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Riau.
BACA JUGA:Inara Rusli-Virgoun Sepakat Damai, Laporan Polisi Dicabut
Selanjutnya, Sri melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni juga sudah menyampaikan kepada mahasiswa yang bersangkutan bahwa persoalan itu sudah selesai dan tidak dilanjutkan. Terkait pembiayaan pendidikan di Unri, dia meyakini pihaknya mengedepankan prinsip keadilan demi menjamin hak masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak.
Sebelumnya, Prof Sri Indarti membuat laporan ke Polda Riau pada Jumat (15/3) lalu. Pelaporan tersebut berkaitan dengan konten yang diunggah pada akun @aliansimahasiswapenggugat di Instagram.
Dalam unggahan tersebut, almamater biru langit Unri dijajakan dengan harga yang tergolong tinggi. Di akhir video, disebutkan bahwa 'Sri Indarti selaku Rektor sebagai Broker Pendidikan Universitas Riau' dan menampilkan fotonya. Atas dasar ini, Khariq diduga menyerang nama baik orang lain.(jpnn/dom)
Sumber: