Usai Salat Ied Warga Desa Tambangan Gelar Tradisi Melayu
Warga desa Tambangan gelar tradisi Melayu --
Usai Salat Ied Warga Desa Tambangan Gelar Tradisi Melayu
MUSI RAWAS, oganilir.co - Masyarakat Desa Tambangan, Kecamatan BTS Ulu Cecar, Kabupaten MUSI RAWAS, Provinsi Sumatera Selatan, usai hari raya Idul Qurban gelar tradisi Melayu. Kegiatan ini dilaksanakan Senin (17/6) sekitar pukup 08.00 WIB, di ikuti seluruh sesepuh dan warga di Desa Tambangan, BTS Ulu Cecar.
Tradisi melayu yang sering digelar masyarakat sepanjang wilayah yang dilintasi aliran sungai Musi, nampaknya masih lestari di Kabupaten Mura. Watga di Desa Tambangan hampir setiap tahun mengelar tradisi Rame, jika di wilayah lain disebut tradisi sedekah Ramo, sedekah rami, sedekah bumi, dan lain lainnya.
Sekdes Desa Tambangan A Sulton mengungkapkan, hari ini mereka sengaja melaksanakan tradisi leluhur dengan menggelar tradisi rame bersama masyarakat.
Tidak ada ritual khusus dalam kegiatan ini, hanya menampilkan keberagaman, kebersamaan, gotong royong dan persatuan masyarakat.
BACA JUGA:Setelah Salat Ied Jemaah Serbu Pendopoan Bupati OKI Ada Apa?
"Ini bentuk kebersamaan masyarakat menyambul hari raya Idul Adha di Desa Tambangan, ini menjadi tradisi dan kebanggaan kami. Kami harap kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik," katanya.
Warga diminta untuk membawa makanan dari rumah masing masing, lalu ditaruh di atas tikar memanjang ditengah dusun.
Sajian itu untuk disantap bersama sama masyarakat, usai melaksanakan salat Idul Adha. "Kita doa bersama untuk kebaikan kita semua dan semoga tradisi yang kita lestarikan ini, bisa memupuk kebersamaan diatara warga," jelasnya.
Kegiatan serupa juga dilakukan masyarakat di Desa Pauh Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara. Namun warga di wilayah ini menyebut jika tradisi itu sebagai sedekah Ramo.
BACA JUGA:Luar Biasa, Masjid Jamik Talang Ratu Kurban 5 Sapi-19 Kambing
Acara ini memang berlangsung setiap tahun, dan dilaksanakan usai pelaksanaan salat hari raya qurban. Hendar warga yang sempat dibincangi mengatakan.
Sedekah Ramo ini merupakan tradisi lintas generasi yang diturunkan oleh leluhur tempo dulu. "Inti sedekah Ramo itu, kita masyarakat doa bersama untuk kebaikan semua. Meminta kepada Allah Swt untuk menjauhkan balak, marabahaya dan keselamatan untuk masyarakat," bebernya.
Hendar mengatakan, jika sedekah Ramo dulunya tidaj hanya dikhususkan usai pelaksanaan salat Idul Qurban semata. Namun juga dilakukan saat momen momen seperti musim tanam, maupun saat ada bencana dan lainnya.
Sumber: