Aksi Tolak Kenaikan BBM Ricuh, Mahasiswa Paksa Masuk Gedung DPRD Bengkulu, 8 Diamankan, 5 Terluka Dirawat
Sebelum bubar mahasiswa tak lupa membacakan poin tuntutan menolak kenaikan BBM. Aliansi Mahasiswa Provinsi Bengkulu lantang membaca poin tuntutan di depan gedung DPRD Bengkulu Selasa, 6 September 2022. foto: febi/rakyatbengkulu.com--
BENGKULU, OGANILIR.CO - Aksi mahasiswa di gedung DPRD provinsi Bengkulu yang berlangsung hingga sore hari ricuh. Sedikitnya 8 orang mahasiswa diamankan polisi, dan lima orang terluka dibawa ke rumah sakit.
Ricuhnya aksi mahasiswa pada Selasa, 6 September 2022 ini dipicu keingina mahasiswa untuk menemui wakil rakyatnya. Mereka memaksa masuk masuk ke gedung DPRD Provinsi Bengkulu.
Mahasiswa menuntut 45 anggota dewan Bengkulu hadir mendengarkan langsung mendengarkan aspirasi mereka. Namun sayang wakil rakyat di parlemen Bengkulu ini tidak memenuhi tuntutan mahasiswa. Hingga eskalasi memuncak dan rusuh.
Massa mahasiswa akhirnya memutuskan untuk membubarkan diri mengingat makin panasnya tensi di lokasi.
BACA JUGA:Rebut Suara Mutlak, Ahmad Usmarwi Kaffah Terpilih Wakil Bupati Muara Enim
Sebelum bubar mahasiswa tak lupa membacakan poin tuntutan mereka. Mereka memberikan pernyataan sikap tegas tolak kenaikan BBM yang menyusahkan rakyat.
Sikap mahasiswa Bengkulu itu dibacakan dengan lantang di depan kantor wakil rakyat, DPRD Provinsi Bengkulu.
Aksi unjuk rasa digelar Aliansi Mahasiswa Provinsi Bengkulu itu pun berakhir sekitar pukul 17.30 WIB, Selasa, 6 September 2022. Mahasiswa memilih putar balik.
Aksi ini mengakibatkan 8 peserta aksi diamankan polisi, lebih dari 5 orang terluka dan harus dirawat di rumah sakit. Terlihat juga satu unit mobil komando mengalami kerusakan.
BACA JUGA:Panglima TNI dan KSAD Dirumorkan Tak Harmonis, Jenderal Andika Perkasa Beri Penjelasan Begini
Enam orang yang diamankan polisi adalah satu mahasiswa dari Universitas Bengkulu (Unib), satu mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) dan satu orang pelajar yang ikut dalam aksi tersebut.
Pihak kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan sempat memperingatkan massa untuk menjalankan aksi dengan tertib dan damai.
Namun massa yang jumlahnya ribuan mendorong petugas kepolisian dan melemparkan botol air mineral hingga batu ke arah petugas dan gedung DPRD.
Tak hanya terlibat saling dorong dengan petugas, massa memaksa masuk dengan cara memanjat pagar gedung serta merusak fasilitas milik DPRD Provinsi Bengkulu berupa papan nama kantor.
Sumber: rakyatbengkulu.com