Mahasiswa se-Jabodetabek Aksi di Depan Kampus UNJ Minta Jokowi Mundur, Guru Besar-Dosen Bergabung

Mahasiswa se-Jabodetabek Aksi di Depan Kampus UNJ Minta Jokowi Mundur, Guru Besar-Dosen Bergabung

Aksi mahasiswa se-Jabodetabek di depan Halte UNJ, Rabu 28 Februari 2024. --

Mahasiswa se-Jabodetabek Aksi di Depan Kampus UNJ Minta Jokowi Mundur, Guru Besar-Dosen Bergabung

JAKARTA, oganilir.co - Aksi demo yang dilakukan mahasiswa dan dosen se-Jabodetabek yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari jabatanya terjadi di depan Halte Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu 28 Februari 2024.  

Tak hanya mahasiswa yang melakukan aksi. Bahkan guru besar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Hafid Abbas dan dosen Fakultas Sosial Politk UNJ Ubedilah Badrun turun ke jalan dalam aksi yang menuntut Presiden Jokowi untuk mundur dari jabatannya. Aksi itu dilakukan bersama mahasiswa UNJ dan universitas se-Jabodetabek.

"Jadi aksi hari ini adalah aksi Seruan Rawamangun yang di mana kita bekerja sama dengan civitas academikca, yaitu guru besar kita, Pak profesor Hafid Abbas dan Pak Ubedillah juga beberapa dosen lainnya," kata Komandan Green Force UNJ Bidang Sosial Politik Muhammad Kholid Hidayatulloh kepada wartawan, Rabu.

BACA JUGA:Mahasiswa PSPPI Unsri Ikuti Kuliah Umum, 2 Dosen UTM Jadi Narasumber

Dia mengatakan bahwa massa aksi juga berasal dari Tangerang, Karawang, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, hingga Jakarta Timur.

"Kita bekerja sama untuk melaksanakan aksi simbolis, yaitu Seruan Rawamangun yang bertujuan untuk memastikan sebuah pergerakan di beberapa daerah lainnya," ujar Kholid.

Kholid menyatakan bahwa aksi ini adalah untuk mengajak seluruh elemen bergabung dalam aksi berikutnya yang lebih besar untuk mendesak Jokowi turun dari jabatannya sebagai Presiden. 

"Jadi aksi ini simbolik untuk sebuah seruan untuk memanggil kawan-kawan kita setiap elemen, mahasiswa, buruh, masyarakat, untuk bergabung satu suara, kita satukan barisan menyuarakan hal yang sama, yaitu menurunkan bahan pokok kemudian menurunkan biaya pendidikan dan kesehatan. Kemudian penurunan Jokowi," tandasnya.

 

Sumber: