Santri Asal Palembang Meninggal, 2 Santri Lagi Korban Senior Gontor, Keduanya Menderita Luka-luka

Santri Asal Palembang Meninggal, 2 Santri Lagi Korban Senior Gontor, Keduanya Menderita Luka-luka

Hotman Paris mendapatkan pengaduan dari wartawan Palembang, Siti Soimah (44) yang mengadukan kematian tak wajar anaknya saat jumpa pers di Resto Buntut Sunda Kang Ali Palembang, Minggu 4 September 2022. foto: edy/oganilir.co--

BACA JUGA:Cedera Karim Benzema Kambuh, Real Madrid Tetap Perkasa, Glasgow Celtic Dilumat 3 Gol Tanpa Balas

“Ada 50 adegan yang dirangkum dari awal sampai akhir, yaitu mulai penjemputan, kegiatan, hingga tindakan yang mengakibatkan meninggal dunia. Sudah dirangkum,” kata AKBP Catur. 

Hingga kini, Polres Ponorogo sudah melakukan pemeriksaan terhadap 11 orang. “Ada tiga dokter yang juga diperiksa. Perannya dari menerima korban dan saksi waktu dibawa ke IGD,” tutur perwira dua melati itu. 

Dari hasil sementara prarekonstruksi, korban diduga dibawa ke IGD dalam posisi sudah meninggal. “Pelaku terduga penganiayaan lebih dari satu orang,” ucapnya.

AKBP Catur mengutarakan olah TKP dilakukan di dalam pondok pesantren. Lokasinya yang biasanya digunakan santri untuk aktivitas pramuka. 

BACA JUGA:Heboh, Buaya Besar Tak Sengaja Terjaring Tangkapan Ikan Warga Lawang Wetan

“Untuk barang bukti yang berhasil dikumpulkan, seperti pentungan, air mineral, minyak kayu putih, dan becak,” kata mantan Kapolres Batu itu. 

Setelah dilakukan prarekonstruksi, pihaknya akan juga akan bertolak ke Palembang untuk melakukan serangkaian penyelidikan. 

“Untuk autopsi ulang, akan dikoordinasikan lebih dahulu dengan Biddokkes Polda Sumsel,” ucap AKBP Catur. 

Seperti diwartakan, Hotman Paris ke Palembang dalam rangka memberikan bantuan hukum gratis program Hotman 911.

BACA JUGA:Polisi Tembak Mati Temannya Terancam Hukuman Mati, Hasil Reka Ulang Tak Menemukan Spontanitas

Saat itu Hotman mendapatkan pengaduan dari salah satu wartawan di Palembang, Siti Soimah (44) yang mengadukan dugaan kematian sang anak Albar Mahdi yang janggal pada 22 Agustus 2022.

Seraya bersungut dan berurai air mata, Soimah menceritakan harus kehilangan putra sulungnya untuk selama-lamanya dengan cara tragis. 

"Dari pihak ponpesnya bilang anak saya meninggal karena sakit, dia meninggalnya jam 06.45 WIB, kami dikabari jam 10.00 WIB. Tapi kami menduga dia meninggal akibat mengalami tindak kekerasan," urai Soimah kepada Hotman dengan nada bicara terisak menahan tangis.

Mendapati laporan tersebut, refleks Hotman pun mengarahkan ponselnya ke arah Soimah. 

Sumber: pojoksatu