Tragis, Warga Musi Rawas Tewas Dibanting Gajah Liar

Tragis, Warga Musi Rawas Tewas Dibanting Gajah Liar

--

"Lokasinya cukup jauh daei polsek itu jaraknya 3-4 jam perjalanan darat. Korban doserang saat sedang menyadap karet di kebun," jelasnya. Untuk saat ini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga dan di bawa ke Betung Kabupaten Banyuasin untuk di makamkan.     

Pihak kepolisian membenarkan, laporan gajah liar yang meresahkan warga ini sudah berkali kali dilaporkan warga. Namun serangan langsung terhadap manusia baru kali ini terjadi.   

BACA JUGA:Romi Yudhistira Meninggal Kecelakaan, Ayah-Adik Wakili Wisuda

BACA JUGA:Setelah Dibunuh Sempat Digilir 2 Kali, Korban AA oleh 4 Pelaku

"Kalau selama ini memang sering ada lapora gajah liar serang kebun kebun warga. Untuk penyerangan terhadap manusia baru kali ini terjadi," bebernya.      

Sementara itu, pejabat BKSDA lahat Yusmono yang membawahi pengawasan satwa liar dilindungi di kabupaten Mura, belum bisa dikonfirmasi. Namun sebelumnya, BKSD Provinsi Sumsel melalui Kepala SKW I Sekayu Martialis Puspito, pernah menegaskan HTI Muara Lakitan memang tempatnya habitat gajah liar.         

"Setahu kami HTI benakat Semangus di lakitan itu memang habitatnya gajah. Di sana itu memang banyak gajahnya," kata Martialis Puspito.       

Pihaknya menegaskan, akan melakukan koordinasi secara langsung dengan BKSD di Kabupaten Lahat yang membawahi wilayah Kabupaten Musi Rawas. Martialis Puspito menegaskan, gajah gajah liar di HTI Muara Lakitan, memang sudah lama menempati HTI benakat semangus, dan populasinya saat ini berjumlah puluhan ekor.         

BACA JUGA:Korban Ketiga Perahu Ketek Tenggelam di Rantau Bayur Ditemukan Meninggal

BACA JUGA:Kebakaran Gudang Pelaminan di Lubuklinggau, Polres Pastikan tak Ada Korban Bayi

"Pantauan terakhir itu 40-50 ekor populasi gajah yang ada disana. Memang HTI Benakat Semangus, berbatasan langsung dengan wilayah Mura-Muba. Selain itu disana juga ada perusahaan seperti PT MHP yang bergerak dibidang kayu akasia," jelasnya.

BKSDA mengaku akan melakukan penelusuran terlebih lanjut informasi soal gajah di wilayah Muara Lakitan tersebut. Apakah gajah gajah itu, memang memasuki areal perkebunan, permukiman warga atau gajah itu terganggu akibat aktivitas warga yang merusak habitat mereka.

Pihak BKSDA mengimbau agar warga tidak melakukan penyerangan terhadap gajah gajah tersebut, mengingat gajah merupakan hewan yang hidup secara berkelompok dan memiliki daya ingat tinggi.

Sumber: