Bocah Dikabarkan Hilang, Ternyata Tenggelam Di Rawa PTPN VII Ogan Ilir

Ilustrasi bocah tenggelam --
OGANILIR.CO-Bocah 11 tahun yang dikabarkan hilang, nasibnya tragis.
Bocah tersebut ternyata tenggelam di sebuah rawa di Desa Sentul, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir.
Korban tersebut bernama Mahesa (11 tahun) warga Desa Sentul, dan sebelumnya dilaporkan hilang , namun akhirnya ditemukan di rawa lebak di area kebun tebu PTPN VII Cinta Manis. Jenazah Korban Mahesa ditemukan sekitar pukul 09.30 WIB oleh warga
Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo melalui Kapolsek Tanjung Batu Iptu Yusri Meriasnyah Minggu 1 Desember 2024 mengatakan ,Korban Mahesa yang tinggal bersama keluarganya di kebun karet Tarmono, Desa Sentul, dinyatakan hilang.
BACA JUGA:Pencarian Bocah Tenggelam di Lubuklinggau Gunakan Ekskavator
Lalu setelah dilakukan pencarian, akhirnya warga menemukan jenazah, yang belakangan mayat tersebut adalah Mahesa.
"Penemuan jenazah ini berawal adanya laporan Kepala Desa Sentul, Fikri, kepada pihak kepolisian. Ia menginformasikan bahwa warganya menemukan seorang anak mengambang di rawa dalam kondisi meninggal dunia. Penemuan ini langsung ditindaklanjuti oleh tim Polsek Tanjung Batu yang segera menuju lokasi kejadian,"kata Iptu Yusri.
BACA JUGA:Nelayan di Banyuasin Tenggelam Terbawa Arus
Orang yang menemukan mayat Mahesa, yakni Iwan Irawan (59 tahun) dan Murdani (36 tahun)
Keduanya menjelaskan kepada aparat Polsek Tanjung Batu, bahwa korban ditemukan saat tim pencari menyisir rawa.
Saat dilakukan penyisiran itu, korban ditemukan dan langsung dilaporkan ke kepala desa serta pihak kepolisian.
Tim Polsek Tanjung Batu segera menuju TKP dan melakukan evakuasi jenazah ke lokasi yang lebih aman.
BACA JUGA:Dua Hari Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Mesat Belum Ditemukan
"Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Desa Lubuk Sakti, Kecamatan Indralaya Selatan,"jelas Iptu Yusri.
Sementara pihak keluarga korban menolak dilakukan otopsi . Mereka menerima kematian korban sebagai musibah dan telah membuat surat pernyataan resmi kepada pihak berwenang.
Iptu Yusri menghimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap anak-anak, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (Sid)
Sumber: