Ramai Video SMKN 1 Rambang Dangku Muara Enim Terapkan Denda Uang Bagi Siswa Terlambat, Ternyata Ini Alasannya

Ramai Video SMKN 1 Rambang Dangku Muara Enim Terapkan Denda Uang Bagi Siswa Terlambat, Ternyata Ini Alasannya

Junaidi MPd, Kepala SMKN 1 Rambang Dangku.--

MUARA ENIM, OGANILIR.CO – Beredarnya video denda yang diterapkan bagi siswa yang terlambat masuk di SMK Negeri 1 Rambang Dangku MUARA ENIM ternyata bukanlah pungutan liar. 

Denda diterapkan untuk memberikan efek jera.

Sebelum diberlakukannya denda,  banyak siswa yang terlambat sekolah. 

Dalam tayangan video yang berdurasi 2 menit 50 detik terlihat seperti guru sedang menunggu di depan pintu gerbang menunggu siswa mengeluarkan motor sambil mengambil uang denda. 

BACA JUGA:Fenomena Tahunan Calon Siswa Bersama Ortu Ramai ke Sekolah Unggulan, Bawa Berkas Verifikasi Usai Daftar Online

‘’Tidak benar itu pungli, sebab uang tersebut denda, nanti kita kembalikan lagi ke siswanya ketika mereka akan tamat sekolah,” ujar Kepala SMKN 1 Rambang Dangku Junaidi MPd, Senin 27 Desember 2023.

Dikatakan, awal dirinya bertugas menjadi Kepala SMKN 1 Rambang Dangku,  setiap hari banyak siswa yang sering terlambat sekolah. 

Jumlahnya bahkan mencapai puluhan. Hal ini menyita waktu guru hanya untuk mengurus mereka yang terlambat sehingga mengganggu proses kegiatan belajar dan mengajar.

BACA JUGA:Target Sekolah Terakreditasi A, Tapi Instrumen Penilaian Baru Menuntut Peningkatan Mutu dan Lebih Objektif

Atas dasar itulah, dicarikan solusi dengan memberikan hukuman. Bagi anak yang terlambat sekolah diberikan sanksi membersihkan sampah di sekolah.

Namun setahun berjalan, ternyata hal itu  tidak membuat efek jera. Akhirnya diambil solusi lain yakni memberikan denda sebesar Rp5.000 bagi yang terlambat tanpa alasan yang jelas.

Setelah beberapa pekan berjalan ternyata sangat memberikan efek terbukti yang terlambat hanya hitungan jari. 

BACA JUGA:Bencana Membawa Nikmat, Semburan Lumpur dan Gas di Sekolah Islam Terpadu Indralaya Ternyata Bisa untuk Memasak

‘’Kalau dahulu yang terlambat sampai 50 orang, tetapi sekarang bisa dihitung dengan jari. Berarti solusi ini berdampak positif,”  ungkap  peraih terbaik (juara 1) Guru Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022 ini.

Sumber: