Simak! 6 Perubahan Perilaku pada Kucing yang Tak Boleh Diabaikan

Kucing--
oganilir.co - Kucing peliharaan yang mengalami perubahan perilaku secara halus atau dramatis tentu membuat banyak pemilik merasa khawatir. Sebab, beberapa perubahan perilaku ini dapat mengindikasi adanya masalah kesehatan atau sosial yang dialami kucing.
Sementara perubahan lainnya hanya merupakan kebiasaan yang muncul seiring bertambahnya usia kucing peliharaan.
Maka itu, sebagai pemilik, kamu perlu menyadari perubahan perilaku yang "tidak normal" ini pada kucing untuk menjaga kesehatan sahabat bulu serta ketenangan pikiran kamu.
berikut beberapa perubahan perilaku pada kucing yang tidak boleh diabaikan.
BACA JUGA:Simak! ini Alasan Kucing Suka Menjilati Kakinya Setelah Makan
BACA JUGA:Ini 9 Penyebab Kucing Liar Suka Datang ke Rumah, yang Jarang Diketahui
1. Perubahan perilaku agresif
Beberapa kucing memiliki dorongan memangsa yang lebih kuat dan akan bertindak agresif terhadap mainan, anak-anak, hewan peliharaan lain, bahkan pemiliknya. Perilaku agresif ini wajar terjadi, tetapi jika kucing yang biasanya jinak tiba-tiba mulai bertindak agresif, hal ini patut dikhawatirkan. Rasa sakit dan ketakutan sering kali menjadi alasan kucing menunjukkan perilaku agresif yang belum pernah terjadi sebelumnya atau tanpa alasan.
Mengatasi perilaku agresif dapat berarti menemukan dan menghilangkan penyebab rasa sakit atau rasa takut, menggunakan obat-obatan dan suplemen perilaku, dan meyakinkan kucing Anda. Disiplin bukanlah solusi untuk mengatasi perilaku agresif pada kucing.
2. Perubahan perilaku makan
Selanjutnya, perubahan perilaku pada kucing yang tidak boleh diabaikan adalah perilaku makan. Kucing adalah makhluk yang memiliki kebiasaan dan dengan cepat belajar kapan waktunya makan jika kamu memberi makan atau selalu ada makanan yang tersedia. Apabila kecepatan makan kucing atau jumlah makanan yang dikonsumsi berubah secara drastis, hal ini mungkin menandakan adanya masalah seperti:
1. Hipertiroidisme akan meningkatkan nafsu makan kucing dan jumlah makanan yang dikonsumsi tanpa diikuti dengan penambahan berat badan.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Kucing Memilih Orang yang Disayanginya? Simak Penjelasannya!
BACA JUGA:7 Tips Memandikan Kucing agar Lebih Tenang dan Tidak Berontak
2. Penyakit gigi, sakit, atau stres dapat menurunkan nafsu makan kucing.
3. Perubahan makanan mungkin tidak menarik bagi kucing.
4. Bola rambut dapat membuat kucing merasa mual, kembung, dan tidak tertarik pada makanan.
5. Perubahan perilaku bermain
BACA JUGA:Ini Dia 5 Hal yang Bikin Kucing Ngambek Sama Kamu
BACA JUGA:Sejak Umur Berapa Kucing Mulai Dianggap Tua?
Beberapa kucing secara alami lebih suka bermain daripada yang lain. Namun, jika kucing yang biasanya suka bermain tidak mau bermain seperti biasanya, hal ini perlu dikhawatirkan. Kucing yang sedang tidak enak badan atau kesakitan mungkin tidak ingin melompat-lompat dan mengejar mainan. Kunjungan ke dokter hewan mungkin perlu dilakukan jika kucing tidak kembali menjadi kucing ceria dan normal setelah beberapa hari.
Kucing yang merasa tidak enak badan atau ketakutan cenderung bersembunyi. Begitu pun peristiwa yang membuat stres atau traumatis juga dapat memicu kucing untuk bersembunyi, termasuk kunjungan dokter hewan, orang asing atau tamu di rumah, serta perubahan jadwal keluarga.
Jika persembunyian disebabkan suatu peristiwa, kucing peliharaan akan kembali normal setelah beberapa hari. Namun, bila disebabkan penyakit atau rasa sakit, perlu memeriksa kucing ke dokter hewan.
5. Perubahan perilaku eliminasi
Perubahan perilaku pada kebiasaan buang air kecil dan buang air besar kucing paling sering berkaitan dengan stres, ketakutan, atau kurangnya pilihan kotak kotoran yang sesuai dan bersih. Beberapa kucing tiba-tiba memilih buang air besar atau air kecil di luar kotaknya dan perilaku ini merupakan cara kucing memberi tahu sesuatu kepada kamu.
BACA JUGA:Kucing Sering Menggosokkan Tubuh ke Kaki Pemiliknya? ini Alasannya!
BACA JUGA:Ini 6 Cara Mudah Agar Kucing Tidak Buang Air Sembarangan Lagi, yang Jarang Diketahui
Kucing mungkin tidak menyukai ukuran kotak, jenis kotoran, seberapa kotor kotorannya, penempatan kotak, atau jumlah pilihan kotak kotoran yang dimiliki. Dalam beberapa kasus, kucing juga sedang berusaha memberi tahu sedang tidak enak badan dan mengalami infeksi saluran kemih atau sakit akibat masalah saluran pencernaan. Jika melihat gumpalan kotoran tidak normal dari urine, bercak darah di dalam kotak pasir, gumpalan kotoran sangat kecil dari urine, kucing mengejan, menangis, atau buang air di luar kotak pasir, jangan ragu mengunjungi dokter hewan guna menangani infeksi yang berpotensi mengancam nyawa.
6. Perubahan perilaku menggaruk
Menggaruk adalah perilaku normal, tetapi jika kucing tiba-tiba mulai menggaruk lebih banyak, terutama di satu tempat tertentu, ini bisa menjadi indikasi sedang stres. Menggaruk juga menjadi perubahan perilaku pada kucing yang tidak boleh diabaikan Suplemen nutrisi yang dirancang untuk membuat kucing rileks tanpa membiusnya serta feromon dapat membantu menurunkan tingkat stres pada kucing.
Jika tidak, pikirkan tentang perubahan apa pun di lingkungan yang mungkin berdampak negatif pada kucing dan lakukan yang terbaik untuk memperbaikinya. Perubahan perilaku tidur Terakhir, perubahan perilaku pada kucing yang tidak boleh diabaikan adalah tidur. Kucing yang sedang tidak enak badan mungkin akan tidur lebih banyak dari biasanya. Tentu saja, ada kemungkinan kucing hanya malas atau kelebihan berat badan. Namun, jika kucing mulai tidur lebih banyak daripada biasanya, kamu harus menjadwalkan kunjungan ke dokter hewan.
Sumber: