Teman Akrab Dipukuli Pakai Kayu Sampai Mati, Isu Merebak Dugaan Selingkuh, Polisi Sebut Masalah Pribadi
Foto kanan, tersangka Iskandar yang membunuh temannya Fuad dengan kayu bangunan. Tampak Fuad yang sudah meninggal. foto: zulkanaen/oganilir.co--
MURATARA, OGANILIR.CO - Tak ada yang menyangka di lokasi pembangunan rumah warga di Desa Maur KM 66, Kecamatan Rupit, Musi Rawas, Sumatera Selatan akan terjadi pembunuhan.
Pelaku dan korban teman akrab. Bahkan saat itu korban, Fuad (43) sedang membantu pelaku Iskandar (45) membangun ruman keponakannya di desa itu.
Hingga sore keduanya bersama tiga orang lainnya membenahi rumah hingga atap. Nah, saat tiga orang lainnya sedang memasang atap rumah. Fuad dan Iskandar tampak berada dibawah.
Entah apa yang terjadi, keributan terdengar dari bawah. Tiga pria di atas genteng hanya bisa menyaksikan tak dapat menolong. Mereka melihat dari atas Iskandar menghabisi Fuad dengan sebatang kayu.
BACA JUGA:Oknum Polisi yang Bakar Pacar Hingga Tewas Divonis 20 Tahun Penjara, Keluarga Kurang Puas
Fuad yang tak menyadari serangan maut itu langsung terkapar. Kayu menghujam ke kepalanya berkali-kali. Berdarah. Darah banyak keluar di kepala korban.
Tiga orang di atas berteriak keras agar pelaku menghentikan aksinya. Iskandar yang menyaksikan Fuad terluka parah memilih kabur. Dia lari ke area persawahan. Sembunyi.
Tiga orang warga di atas atap sudah turun, mereka berusaha menolong Fuad yang sekarat. Warga ramai membawa Fuad ke rumah sakit untuk dirawat. Namun terlambat nyawanya sudah lewat.
Informasi dihimpun kejadian itu berlangsung Selasa, 13 September 2022 sekitar pukul 17.00 WIB, di KM 66 Jalan Lintas Sumatera, Desa Maur Baru, Kecamatan Rupit, 100 meter dari SMP Negeri Maur.
BACA JUGA:Warga Desa Sawah Terus Maksimalkan Potensi Air Terjun Ayek Deghian yang Selama Ini Terpendam
Pelaku dan Korban Teman Akrab
Tak ada yang menyangka aksi kejam Iskandar pada temannya Fuad. Entah setan apa yang merasuki Iskandar (45), warga Desa Maur Lama, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara ini.
Korban atas nama Fuad dan pelaku dikenal masyarakat merupakan rekan akrab, satu desa, satu profesi dan satu perjuangan.
Awalnya, pelaku mengajak korban untuk membantu pembangunan rumah ponakannya secara gotong royong.
Sumber: