PLN Beda dengan Luhut, Pengalihan Kompor LPG ke Listrik Tidak Dibatalkan, Ini Katanya

PLN Beda dengan Luhut, Pengalihan Kompor LPG ke Listrik Tidak Dibatalkan, Ini Katanya

PLN beda dengan Luhut, pengalihan kompor LPG ke listrik tidak dibatalkan tapi ditunda. foto: foto: net/oganilir.co.--

BACA JUGA:Jauh-jauh ke Rumah Pacar di Lubuklinggau, Pria Ini Malah Nakal Masukan Jari ke Tempat Terlarang

Selain itu, PLN juga memastikan tidak ada penghapusan golongan pelanggan dengan daya 450 Volt Ampere (VA).

"Tidak ada perubahan daya dari 450 VA ke 900 VA dan PLN siap menjalankan keputusan tersebut. PLN tidak pernah melakukan pembahasan formal apapun atau merencanakan pengalihan daya listrik 450 VA ke 900 VA," kata Darmawan.

PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik yang andal dan mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional.

Selama periode 2016-2021, PLN mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membangun infrastruktur kelistrikan sebesar Rp 40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

BACA JUGA:Jaksa Lawan Putusan Banding yang Mengurangi Hukuman Mantan Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin

Selain itu, stimulus sebesar Rp 24,3 triliun dialirkan untuk masyarakat dalam upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Demikian pula sepanjang 2017-2021, diberikan subsidi sebesar Rp 243 triliun dan kompensasi sebesar Rp 94 triliun agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau dalam rangka menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. 

Seperti diberitakan, PT PLN (Persero) membatalkan program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik. Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Gerindra Mulan Jameela bersyukur program itu dibatalkan.

"Hal ini sudah sesuai dengan kesimpulan pada Rapat Komisi VII DPR RI dengan Dirut PLN beberapa waktu lalu," ujar Mulan Jameela kepada wartawan, Selasa 27 September 2022.

BACA JUGA:Pembuang Bayi dengan Surat Wasiat Itu Mengaku Bernama Wijaya, Polres Muara Enim Kejar Pelaku

Mulan berharap keputusan tersebut dapat meredakan gejolak di masyarakat. Menurutnya, warga kurang mampu malah khawatir program kompor listrik menambah mahal pembayaran rekening listrik.

"Insyaallah semoga hal ini bisa meredakan gejolak kekhawatiran masyarakat terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Karena program ini juga berkenaan dengan mereka, masyarakat yang kurang mampu, penerima subsidi energi," tuturnya.

Dia juga meminta pemerintah membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi ekonomi warga. Dia mengatakan kebijakan pemerintah jangan sampai menjadi beban bagi warga.

"Saya juga berharap dalam situasi pemulihan ekonomi yang tidak mudah ini, pemerintah bisa memberikan kebijakan yang melindungi dan meringankan beban masyarakat secara umum," ujar Mulan.

Sumber: fin.co.id