Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi 182 Orang Meninggal Dunia, Arema FC Terus Verifikasi Data Korban
Korban kerusuhan Kanjuruhan jadi 182 orang meninggal dunia, arema fc terus verifikasi data korban. foto: @aremafcofficial/oganilir.co --
"Kekerasan sepak bola telah lama menjadi masalah bagi Indonesia. Kekerasan, seringkali persaingan mematikan antara tim-tim besar adalah hal biasa," tulis New York Times.
"Beberapa tim bahkan memiliki klub penggemar dengan apa yang disebut komandan, yang memimpin pasukan pendukung untuk pertandingan di seluruh Indonesia. Suar sering dilemparkan ke lapangan dan polisi anti huru hara selalu hadir di banyak pertandingan," sambung tulisan tersebut.
The Guardian mengutip pernyataan kantor kesehatan daerah Malang, Wiyanto Wijoyo yang mengatakan lebih dari 120 orang tewas. Korban luka masih dievakuasi dan dirujuk di rumah sakit setempat.
"Perkelahian kabarnya dimulai saat ribuan suporter Arema berhamburan ke lapangan seusai timnya kalah. Pemain Persebaya langsung meninggalkan lapangan, tetapi beberapa pemain Arema yang masih berada di lapangan juga ikut diserang," tulis The Guardian.
BACA JUGA:Matheus Pato Borong Tiga Gol ke Gawang Madura United, Borneo FC Langsung Rebut Tahta Puncak Liga 1
Kerusuhan yang terjadi saat pertandingan Arema FC vs Persebaya mulai disorot dunia. Artikel New York Times tulisannya nyelekit.
Seperti diberitakan, kericuhan terjadi pasca pertandingan Persebaya versus Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam. Dikabarkan, 127 orang tewas dalam peristiwa itu. Rusuh itu bermula saat Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya. Suporter Aremania merangsek ke lapangan tak lama usai wasit meniup peluit tanda pertandingan berakhir yang dimenangkan tim Persebaya, 3-2.
Kerusuhan mulai terjadi saat sebagian suporter itu merusak mobil polisi yang ada di sekitar stadion. Dua mobil polisi dikabarkan dirusak dan dibakar massa.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, merinci,127 orang tewas dalam
kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Dia menjelaskan, para korban keluar ke satu titik di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan.
"Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen, yang oleh tim medis dan tim pergabungan ini dilakukan upaya penolongan yang ada di dalam stadion," kata Kapolda Jawa Timur saat memberi keterangannya di Mapolres Malang pada Minggu pagi (2/10/2022).
Dari 127 yang meninggal itu, dua diantaranya merupakan anggota Polri.
Sumber: