Liverpool Sangat Berduka Mendengar Kejadian di Stadion Kanjuruhan: 'Doa dari Semua Orang di Liverpool FC'
Liverpool sangat berduka mendengar kejadian di stadion Kanjuruhan doa dari semua orang di Liverpool FC. foto: twitter/@liverpool/oganilir.co.--
BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, P3RI Anak Cabang Sumsel Laksanakan TRIP II Tujuan Lampung
Misalnya, menurut Mahfud, pertandingan agar dilaksanakan sore hari dan bukan malam hari, jumlah penonton agar disesuaikan dengan kapasitas stadion yakni 38.000 orang saja.
“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh Panitia Pelaksana yang tampak sangat bersemangat. Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” tegas Mahfud MD.
“Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar supporter,” tegasnya.
Terkait kejadian Malang ini, pemerintah sangat menyesalkan atas terjadinya kerusuhan di Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik.
BACA JUGA:10 Mobil Polisi Hangus Dibakar Oknum Suporter Arema, Termasuk Tiga Mobil Pribadi juga Dihancurkan
“Kepada keluarga korban, kami menyampaikan belasungkawa. Kami juga berharap agar keluarga korban bersabar dan terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan,” katanya.
“Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban,” tegas Mahfud MD mengomentari Tragedi Kanjuruhan Malang yang kelebihan penonton saat laga digelar.
Seperti diberitakan, kerusuhan suporter saat laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur sangat disesalkan banyak pihak.
Sanksi tegas bakal dikenakan pada Arema FC. Komdis PSSI Erwin Tobing menyebut ada ancaman bagi Arema, yakni tidak lagi bisa menggelar laga kandang sampai sisa musim ini habis.
BACA JUGA:Pererat Silaturahmi, P3RI Anak Cabang Sumsel Laksanakan TRIP II Tujuan Lampung
Komdis sendiri menurut Erwin masih melakukan pengumpulan data dan belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam insiden ini.
Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menyesalkan kericuhan hingga membuat 127 orang meninggal dunia, yang terjadi paska laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kericuhan sejatinya dipicu oleh hasil buruk Arema FC yang kalah dari Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
Ribuan Aremania mengamuk, kerusuhan pun pecah. Parahnya, ada tembakan gas air mata di dalam stadion. Kondisi itu membuat penonton panik sampai akhirnya banyak yang tumbang.
Komdis sendiri masih menunggu laporan dari PT Liga Indonesia Baru sebelum menggelar sidang terkait kasus tersebut. "Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi Liga 1 2022/23 tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu, sanksi lainnya juga menanti," ancam Erwin.
Sumber: pojoksatu