Tragedi Kanjuruhan: 6 Resmi Tersangka, Dirut PT LIB, Ketua Panpel, Security Officer dan 3 Oknum Polisi

Tragedi Kanjuruhan, 6 resmi tersangka, yaitu Dirut PT LIB Ahmad Hadiah Lukita, ketua panpel, security officer dan 3 oknum polisi. foto: instagram.com/@ahmadhadianlukita/oganilir.co.--
BACA JUGA:Ditengah Guyuran Hujan, Suporter Sriwijaya FC Doakan Ratusan Korban Tragedi Kanjuruhan
Erwin mengatakan bahwa Suko Sutrisno orang yang bertanggung jawab kepada hal yang harus dilaksanakan tapi tidak terlaksana dengan baik.
Menurutnya, jika merujuk pada pasal 68 huruf A, junto pasal 19, junto pasal 141 Komdis PSSI, tahun 2018, maka tidak bisa beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup. “Itu tiga hal yang kami putuskan oleh Komdis dari hasil investigasi kami di lapangan,” tutur Erwin.
Seperti diberitakan, jumlah korban tewas hingga ratusan, data terkini 182 suporter, telah menempatkan Tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur sebagai sejarah paling kelam sepakbola Indonesia dan terburuk kedua sepakbola dunia.
Tragedi berdarah terbesar pertama terjadi di Peru pada 24 Mei 1964. Ketika itu Estadion Nacional menggelar babak kualifikasi kedua antara Peru vs Argentina dalam kepentingan perhelatan Olimpiade Tokyo. Kerusuhan menyebabkan 328 orang tewas karena sesak napas dan/atau pendarahan internal. Bahkan disebutkan kemungkinan jumlah korban tewas dalam peristiwa tersebut lebih banyak.
BACA JUGA:Gedung SMP Negeri 4 Jejawi OKI Terbakar, Kerugian Terus Didata, Sebab Kebakaran Masih Tanda Tanya
Urutan kedua targedi sepakbola paling buruk terjadi di Kanjuruhan Malang, Sabtu 1 Oktober 2022. Tragedi ini menewaskan 127 orang untuk data sementara hingga Minggu siang, 2 Oktober 2022.
Sebelum tragedi Kanjuruhan Malang, tragedi ketiga terbesar terjadi di Afrika. Insiden itu terjadi pada 9 Mei 2001 di Stadion Accra Sports, Kinbu Road, Accra, Ghana.
Kejadian di Afrika ini menewaskan 126 orang. Saat itu tengah berlangsung pertandingan derby antara tuan rumah Hearts of Oak dengan sesama klub dari Accra, Asante Kotoko.
Tim tamu unggul 1-0 mendekati akhir pertandingan, namun tuan rumah mencetak dua gol untuk berbalik unggul pada laga tersebut.
BACA JUGA:Manchester United Kalah Telak, Dihajar Manchester City 6-3, Erling Haaland dan Phil Foden Hattrick
Tragedi berikutnya, bentrok antara pendukung Spartak (Moskow) dengan pendukung HFC Haarlem (Belanda) usai pertandingan Piala UEFA di Stadion Luzhniki telah memakan korban jiwa sebanya 66 orang.
Kejadian Oktober 1982 ini pada versi lain, korban yang tewas dalam tragedi tersebut sebanyak 340 jiwa.
Sementara pada April 1989, sepak bola Inggris mengalami insiden terburuk sepanjang sejarah.
Bentrok yang terjadi antara pendukung Liverpool dan Nottingham Forest pada semifinal Piala FA di Stadioan Hillsborough telah menewaskan 96 orang dan 200 orang luka-luka.
Sumber: pojoksatu