Jaringan Prostitusi Online di Purwokerto Terbongkar, Tawarkan Anak di Bawah Umur Hingga Ibu Menyusui

Jaringan Prostitusi Online di Purwokerto Terbongkar, Tawarkan Anak di Bawah Umur Hingga Ibu Menyusui

Ilustrasi.--

Jaringan Prostitusi Online di Purwokerto Terbongkar, Tawarkan Anak di Bawah Umur Hingga Ibu Menyusui

PURWOKERTO - Tak hanya kota besar yang sering terbongkar praktik prostitusi online. Di kabupaten pun, aparat hukum berhasil menemukan dan membongkar praktik prostitusi online yang menawarkan wanita kepada lelaki hidung belang.

Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Tengah berhasil membongkar jaringan prostitusi online di Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Menariknya, wanita yang ditawarkan adalah anak di bawah umur hingga wanita hamil. 

Kasus ini terungkap setelah Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah melakukan patroli di internet ataupun dunia maya.

Petugas Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah menemukan media sosial Facebook yang diindikasi sebagai sarana praktik prostitusi tersebut. 

BACA JUGA:Razia Pasangan Bukan Nikah, Polres Lahat Temukan Aktivitas Prostitusi Online, Mucikarinya Langsung Diciduk

"Jadi ada grup-grup tersendiri, di Facebook, yang bisa mengakses orang orang tertentu," kata Kasubdit V/Siber Dit Reskrimsus Polda Jateng, AKBP Sulistyaningsih dikutip dari Jawa Pos Radar Semarang, Jumat 27 Oktober 2023.

Usai terbongkarnya kasus ini, satu orang laki-laki diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Namun pihaknya belum bersedia menyebutkan identitas pelaku. Sulis menegaskan praktik prostitusi itu sudah dilakukan sejak 2021. 

"Ada beberapa jenis pelayanan mulai dari anak kecil (anak di bawah umur), ibu hamil, ibu menyusui. Tergantung permintaan pelanggan," jelasnya. 

Tak hanya menyediakan perempuan, pelaku juga menyediakan untuk sesama jenis.

Ironisnya yang menjadi korban untuk prostitusi ini adalah anak dibawah umur, kisaran SMP hingga SMA. 

"Anak di bawah umur 13-15 tahun usia anak SMP ini untuk yang gay. Dan yang cewek itu sekitar anak SMA. Korban banyak, ada beberapa. Tarifnya beda-beda kalau perawan Rp15 juta. Kalau sudah Rp600-800 ribu," bebernya. 

BACA JUGA:Datangi Polda Metro Jaya, Virly Virginia Siap Berikan Klarifikasi Pembuatan Film Dewasa

"Modusnya menawari pekerjaan, posting di Facebook, untuk seolah-olah bekerja, ada yang datang. Tawaran bekerja tetapi ternyata akhirnya dijual," sambungnya.  

Sumber: