Sudah 2 Balita di RS Palembang Meninggal Penyakit Ginjal, Dinkes Cek Sampel Pasien, Ginjal Biasa atau Akut?
Sudah 2 balita di rumah sakit Palembang meninggal akibat penyakit ginjal akut. foto: ilustrasi jpg/oganilir.co.--
BACA JUGA:Pekerja Melelehkan Membran, Kubah Masjid Islamic Centre yang Sedang Direnovasi Terbakar
Diketahui, berdasarkan data Kemenkes sebanyak 206 kasus gangguan ginjal akut dilaporkan per 18 Oktober 2022, dengan angka kematian sebanyak 99 anak atau 48 persen yang tersebar di 20 provinsi se Indonesia.
Data Kemenkes menunjukkan, sejak awal tahun 2022 sudah ada 1-2 kasus gangguan ginjal akut misterius per bulan yang dialami pasien anak. Namun pada Agustus 2022 jumlahnya melonjak hingga puluhan.
Kebanyakan yang terkena gangguan ginjal akut adalah anak di bawah lima tahun. Meski ada juga yang berusia belasan. Hingga kini belum diketahui pasti penyebab gangguan ginjal akut yang menimpa para pasien anak tersebut.
Gejala awal yang ditimbulkan yakni bermula dari keluhan infeksi ringan seperti batuk, pilek, atau diare dan muntah, lalu berujung pada jumlah urine yang sedikit hingga sama sekali tidak buang air kecil.
BACA JUGA:Pekerja Melelehkan Membran, Kubah Masjid Islamic Centre yang Sedang Direnovasi Terbakar
Gangguan ginjal akut bukanlah penyakit yang baru muncul. Namun, terdapat perbedaan dalam beberapa aspek terkait gangguan ginjal akut yang sebelumnya sudah ada dengan yang baru muncul belakangan ini.
Gangguan ginjal akut yang muncul saat ini disebut dengan gangguan ginjal akut progresif atipikal. Perbedaan utamanya terletak pada penyebab dan durasi perkembangan penyakit itu sendiri. (*)
Sumber: