Pengecer gas di Indralaya, Ahmad mengungkapkan, pihaknya akan mencari tahu dulu seperti apa kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina. “Mungkin saja bisa lebih mudah. Tentu kita dukung,” katanya.
BACA JUGA:Argentina Juara Dunia, Kylian Mbappe Pemain Tertajam di Dunia dan Raih Sepatu Emas Sebagai Top Skor
Ia menyebutkan, dalam seminggu dapat kuota 280 tabung LPG 3 kg. Di agen dijual Rp18 sampai Rp20 ribu/tabung. Sedangkan di warung Rp23 ribu. “Biasanya kalau stok datang langsung habis dibagi ke pelanggan,” tambahnya.
Abu, warga Palembang berpendapat, harusnya pemerintah mempermudah pembelian LPG 3 kg yang notabene jadi sumber energi utama di rumah tangga.
“Sekarang apa-apa susah. Tolong lah pemerintah jangan buat kebijakan lain yang menambah kesusahan kami,” imbuhnya.
BACA JUGA:Hari Ini Jokowi Lantik Laksamana TNI Yudo Margono Jadi Panglima TNI di Istana Negara
Penjual LPG di Pakjo, Syahrul mengaku belum mengetahui rencana pemerintah itu.
“Kita tidak tahu nama-nama yang masuk daftar pembeli LPG 3 kg. Sekarang ini, siapa yang datang beli, stok ada, kita jual,” ujarnya.
Diketahui, pemerintah akan menguji coba lebih luas pembelian LPG 3 kg dengan MyPertamina mulai tahun depan (2023). Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Migas Kementerian ESDM), Tutuka Ariadji.
Dia mengatakan, saat ini uji coba pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina sudah dilakukan di beberapa daerah.
“Tahun depan akan full-kan registrasinya di seluruh Indonesia,” ujarnya. Menurut Tutuka, pemerintah tengah memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk mendorong distribusi tepat sasaran.
Tapi caranya tidak sulit. Coorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyinkronkan data P3KE dengan data pembeli elpiji 3 kg.
BACA JUGA:Argentina Juara Dunia, Kylian Mbappe Pemain Tertajam di Dunia dan Raih Sepatu Emas Sebagai Top Skor
“Data P3KE akan diinput dalam web based Subsidi Tepat (MyPertamina),” jelasnya. Masyarakat tak perlu mengunduh aplikasi MyPertamina maupun QR code seperti pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
“Kalau mau beli LPG 3 kg, cukup tunjukkan KTP,” imbuh dia. Irto menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah masuk database P3KE dapat langsung melakukan pembelian. “Bagi yang datanya belum masuk, maka data yang bersangkutan akan di-update dan langsung bisa beli seperti biasa,” lanjutnya.