Panjang jalan desa itu sekitar 3 km. Dengan kerusakan hampir di sepanjang jalan itu.
Tapi yang paling parah kurang lebih 200 meter.
“Jalan itu merupakan akses warga, untuk keluar masuk, juga mengangkut hasil perkebunan,” tutur Muslim.
Karena itu, dia merogoh uang pribadinya untuk memperbaiki jalan tersebut agar bisa dilintasi.
“Saya rental alat berat seperti gleder, vibro dan eskavator untuk buang lumpur, penimbunan, perbaikan siring jalan desa. Pekerjaannya selama tiga hari,” ungkapnya.
Dana yang dikeluarkannya tidak sedikit.
Lebih dari Rp100 juta lebih.
Ada bantuan dari anggaran dana desa Rp26 juta, itu pun dipotong pajak.