Untuk sewa alat berat dan BBM-nya saja tidak cukup.
Uang itu digunakan membeli batu split untuk pengerasan.
Dana dari desa hanya untuk memperbaiki titik yang rusak parah saja.
“Paling penting, masyarakat bisa lewat dulu. Muara Enim ini kaya raya, tapi jangan sampai ayam mati di lumbung padi,” tegasnya.
Baginya, mengabdi untuk desa adalah komitmen sebagai Kades.
Gaji dibagikan kepada masyarakat, terutama yang tidak mampu.
“Kami bagikan per tiga bulan. Gaji Rp 9 juta kami bagikan melalui Kadus dan RT, termasuk saya sendiri ikut membagikannya,” tutur Muslim.
Tanpa mengurangi rasa syukur, Muslim tetap mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya meski semua gajinya ia berikan kepada warga desa.