Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Pada Ratusan Santri Ponpes Sultan Mahmud Badaruddin Palembang

Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Pada Ratusan Santri Ponpes Sultan Mahmud Badaruddin Palembang

Santri Ponpes Sultan Mahmud Badaruddin diajarkan cara mencuci tangan yang benar. --

Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Pada Ratusan Santri Ponpes Sultan Mahmud Badaruddin Palembang

PALEMBANG, oganilir.co - PT Unilever Indonesia melalui salah satu produknya, Lifebuoy bekerja sama dengan Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar program "Pesantren Sehat Lifebuoy” yang melibatkan 850 santri dan santri putri di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Senin 4 Maret 2024. Program yang dilaksanakan bertujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesantren itu diisi dengan kegiatan pelatihan dan edukasi kesehatan guna mencetak Duta Santri. 

Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Prof. Dr. Muhammad Badrut Tamam, M.Si.,, Perwakilan MUI Kota Palembang, H. Ahmad Saleh, Direktur Keuangan Unilever Indonesia, Vivek Agrawal,  Head of Personal Care Innovation and MCOE Unilever, Memoria Dwi Prasita, serta Pimpinan PP Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, M.Soni Suharsono, S.Pd.I, M.Si, MH, CH, C.ITE, dan Pengurus PP Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.

Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Prof Dr Muhammad Badrut Tamam, MSi mengatakan bahwa Kemenag memberikan apresiasi luar biasa atas kegiatan yang diselenggarakan Unilever melalui brand Lifebuoy di Sumatera Selatan, khususnya di Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin ini.

BACA JUGA:Meski Asam, Mangga Muda Miliki 4 Manfaat Tak Terduga untuk Kesehatan

“Harapan kami, kegiatan ini bisa berkesinambungan bukan hanya pada saat ini dan bisa memberikan dampak yang signifikan. Kami harapkan ini menjadi pembelajaran bagi para santri dan santri putri, dan mereka bisa mendapatkan manfaat yang besar dari seluruh rangkaian kegiatan dalam program ini," kata Badrut Tamam.

Harapan ini juga turut disampaikan oleh Perwakilan MUI Kota Palembang, H Ahmad Saleh, “MUI selalu menghimbau untuk mengkonsumsi atau menggunakan sesuatu yang bersertifikat halal agar apa yang kita konsumsi dan gunakan menjadi berkah, selain tentunya meningkatkan nilai-nilai lain seperti nilai kesehatan, kebahagiaan, dan lain-lain. Harapan kami tentunya program seperti ini dapat terus berlanjut dan bisa lebih luas lagi melibatkan seluruh stakeholders guna mencapai keberkahan untuk Indonesia," ujar Ahmad Saleh.

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang M Soni Suharsono SPd I MSi MH CH C ITE menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Unilever melalui brand Lifebuoy bisa mengubah image dari pesantren yang dulunya terkesan kumuh dan tidak sehat. Melalui program ini diharapkan terjadi perubahan pandangan, pesantren menjadi lebih sehat dan menyenangkan tinggal di pesantren.

BACA JUGA:Dokkes Polres Muratara Periksa Kesehatan Personel-Penyelenggara Pemilu

“Sebab rangkaian program ”Pesantren Sehat Lifebuoy” ini mengajarkan pola hidup menjadi lebih sehat, lebih bersih mengingat Rasulullah SAW juga menyampaikan kebersihan adalah sebagian dari iman. Maka di dalam pesantren, santri dan santri putri diajarkan selain berwudhu sebelum sholat, yaitu cara mencuci tangan dengan sabun.  Apalagi mereka tinggal bersama-sama dengan teman-temannya, sehingga jika hidupnya tidak bersih, akan mudah terjangkit penyakit. Khusus menghadapi Ramadan ini, para santri diwajibkan menjaga pakaian dan kebersihan diri mereka, agar lebih khusyuk dalam beribadah," papar Soni.

Salah satu langkah utama dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang penting untuk diimplementasikan di pesantren adalah gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima momen penting, yakni saat sebelum makan, setelah dari toilet, setelah bermain, setelah batuk atau bersin, dan setelah bepergian. Jika dibiasakan, CTPS di 5 momen penting akan mampu melindungi para santri dan santri putri dari berbagai penyebaran penyakit.   

Bahkan menurut teori Swiss Cheese Model for Infectious Disease, kebiasaan ini menjadi langkah pertama untuk melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin. Sementara, menilik pada data Riskesdas 2018, di Provinsi Sumatera Selatan, untuk usia di atas 10 tahun yang mempunyai kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) baru mencapai 42,14 persen, sehingga kebiasaan CTPS ini penting untuk disebarluaskan ke seluruh masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Catat, ini 3 Khasiat Rebusan Daun Sirih Bagi Kesehatan

Sumber: