Panas, Pemkab OI vs GOLKAR soal Dana Banpol, Kesbangpol : Kurang Tepat Kalau Golkar Menyalahkan Pemkab OI .

Panas, Pemkab OI vs GOLKAR soal Dana Banpol, Kesbangpol :  Kurang Tepat Kalau Golkar Menyalahkan Pemkab OI .

Drs H Iklim Cahya MM (Foto Dok)--

OGAN ILIR, OGANILIR.CO-Persoalan tidak cairnya dana bantuan keuangan untuk Partai Politik (Parpol) yang semestinya diterima oleh Partai Golkar Ogan Ilir dari Pemkab Ogan Ilir melalui Badan Kesantuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), pada anggaran tahun 2022 lalu, dengan nilai besarannya Rp  Rp 193.206.000.

Menjadi perhatian dari tim Khusus Percepatan Pembangunan (TKPP) Kabupaten Ogan Ilir. Melalui Anggotanya Drs H Iklim Cahya MM, ikut bersuara .

Menurut  Drs H Iklim Cahya, MM,  terkait tidak cairnya dana bantuan Parpol tahun 2022 untuk Partai Golkar Ogan Ilir. Dinilainya kurang tepat kalau Pimpinan DPD Partai Golkar Ogan Ilir menyalahkan Pemkab Ogan Ilir, atas tidak dicairkannya uang bantuan  Parpol tersebut.

“Tidak cairnya dana bantuan Parpol ke Partai Golkar Ogan Ilir, Karena persoalan pokoknya, berada di internal Partai Golkar sendiri,’’kata Drs H Iklim Cahya sambil mengatakan, pendapat yang disampaikannya ini, lantaran  makin ramainya pemberitaan tidak atau belum cairnya dana bantuan untuk Partai Golkar OI beberapa hari ini. 

BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Pegang “Bola Panas”. Tidak Cairnya Dana Bantuan Partai Golkar

BACA JUGA:Syarat Tambahan Pencairan Dana Banpol Golkar Sudah Dipenuhi, Tapi Tetap Tidak Di Bayarkan

Drs H Iklim Cahya MM  yang pernah menjadi Sekretaris perdana DPD Partai Golkar Ogan Ilir periode 2004 - 2009, dengan adanya konflik internal di tubuh Partai Golkar Ogan Ilir  ini, membuat posisi Pemkab Ogan Ilir menjadi dilematis. “Diberikan salah, tidak dicairkan juga salah’’katanya sambil tersenyum.

Sebab katanya, masing-masing pihak memiliki argumentasi yang merasa paling benar. Karena itu, Iklim Cahya menyarankan kepada Partai Golkar Ogan Ilir, sebaiknya melakukan musyawarah atau komunikasi yang baik. Mencari solusi. 

"Kan mereka juga dulunya kawan baik. Apalagi antara Endang PU Ishak dan Suharto," ujar Iklim Cahya yang sekarang tidak lagi berpartai ini.

Sebagai "alumni" Partai Golkar, Iklim Cahya merasa prihatin dengan konflik yang berlarut-larut yang terjadi di Partai Golkar Ogan Ilir.  Untuk menyelesaikan permasalahan internal partai ini, lanjut Iklim, diperlukan sikap dewasa dan sikap negarawan dari kedua pihak, demi eksisnya kebesaran masa depan Partai Golkar di daerah ini. 

BACA JUGA:Kok Golkar Ogan Ilir Tidak Dapat Dana Parpol, 12 Partai Lainnya Dapat

Masih kata Iklim, kedua pihak bisa mencontoh pengalaman konflik yang terjadi antara Aburizal Bakri dengan Agung Laksono beberapa tahun lalu. Toh berkat jiwa besar mereka berdua, demi kebesaran partai, akhirnya pertentangan mereka yang terjadi dapat diselesaikan dengan baik dan elegan.

Iklim Cahya juga mencontohkan, pada  saat dirinya di Partai Berkarya, pihaknya juga pernah mengalami tidak cairnya dana bantuan parpol tersebut. Tidak cairnya bantuan parpol tersebut, juga akibat konflik internal.

“Jadi bukan salah pihak luar, salah pengurus partai sendiri, kenapa berkonflik. Memang kalau berkonflik pasti akan banyak kerugian,’’ tukasnya (sid)

Sumber: